Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAI tropis yang melanda Gulf Coast AS memberikan dampak pada kenaikan harga minyak. Indeks WTI (west texas intermediate) untuk pengangkutan Oktober naik 1,32 dolar AS menjadi 68,74 dolar AS per barel pada Bursa Perdagangan New York.
Harga minyak mentah Brent untuk pengangkutan Oktober meningkat 1,63 dolar mendekati 72,70 dolar per barel di Bursa Berjangka ICE London. Hal itu menyusul Badai Ida diperkirakan menimbulkan tanah longsor di sepanjang Gulf Coast bagian utara AS pada pekan ini.
"Badai tropis saat ini menghantam fasilitas minyak di Gurun Meksiko. Sejumlah perusahaan minyak mulai mengevakuasi minyak mereka dan menahan produksi," ujar pengamat energi Commerzbank Research Carsten Fritsch, Jumat (27/8).
Baca juga: Harga Minyak Naik 5,6 persen Paska Turun Tajam di Akhir Pekan
Menurut Badan Informasi Energi AS, sekitar 1,8 juta barel minyak mentah diproduksi di Gurun Meksiko AS yakni sekitar 17% produksi minyak mentah AS. Selama pekan ini, harga acuan minyak AS melonjak 10,6%, sementara harga minyak Brent naik 11,5% berdasarkan harga kontrak bulanan di muka.(Ant/OL-5)
THE Federal Reserve (Fed) mengeluarkan revisi proyeksi terbaru. Menurut proyeksi terbaru ini, The Fed mengakomodasi penurunan suku bunga sekali dan mengakui bahwa inflasi menjadi sticky.
Tidak ada disrupsi atas tewasnya presiden Iran sehingga dampak terhadap harga minyak masih relatif minimum.
Rencana kerja Pemprov DKI tahun ini turut memperhitungkan terjadinya berbagai gejolak global seperti konflik Iran dan Israel.
Associate dari Indef sekaligus dosen Universitas Bakrie, Asmiati Malik, berasumsi bahwa perang antara Iran-Israel tidak akan berakhir dalam jangka pendek.
Saat ini konflik di Timur Tengah semakin memanas, tidak hanya antara Palestina dengan Israel. Kini konflik di Timur Tengah bertambah meluas antara Iran dan Israel.
Penyerangan Israel ke Iran dinilai berdampak naiknya dolar AS, harga emas dunia, dan harga minyak dunia, serta melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved