Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

PUPR : Pembiayaan Jembatan Batam-Bintan Gunakan Skema KPBU

Insi Nantika Jelita
24/4/2021 02:05
PUPR : Pembiayaan Jembatan Batam-Bintan Gunakan Skema KPBU
Ilustrasi(Antara)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembiayaan pembangunan Jembatan Batam–Bintan di Kepulauan Riau (Kepri), melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah melakukan pengkajian teknis dan finansial pada pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Rencananya, pembiayaan pembangunan jembatan tersebut selain dengan skema KPBU, juga ada andil dari pemerintah dalam dukungan finansial agar proyek tetap feasible (layak).

“Tidak bisa totalitas dibiayai oleh KPBU, tetapi harus ada porsi dibantu oleh Pemerintah. Porsi Pemerintah sekitar 30%,” ujar Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan dalam keterangannya, Jumat (23/4).

Menurut Yudha, Jembatan Batam – Bintan terdiri dari dua jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan. Sementara untuk porsi pembiayaan Pemerintah pada jembatan penghubung Batam – Tanjung Sauh, sedangkan Tanjung Sauh – Bintan akan dibangun oleh investor melaui proses lelang.

“Jembatan Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.000 meter dan Tanjung Sauh ke Bintan 5.000 meter, jadi total panjangnya sekitar 7.000 meter,” jelas Yudha.

Pihaknya menyampaikan, desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui di 2010.

Kemudian, PUPR menyebut, karena jembatan itu dikenakan tarif, Terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter.

“Untuk jembatan Tanjung Sauh ke Bintan yang KBPU, nanti desain yang ada menjadi basic design untuk diupdate oleh investor menjadi DED (detail engineering design)," kata Yudha.

Sementara, lanjutnya, pembangunan Jembatan Batam – Tanjung Sauh menjadi tugasnya Pemerintah, akan diselesaikan progresnya dalam beberapa bulan.

Yudha menuturkan, untuk progres saat ini masih dalam tahap finalisasi pembahasan KPBU dan diharapkan segera mulai konstruksi. Jembatan Batam –Bintan akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh dan shelter-shelter di Pulau Bintan.

“Target kami, sebelum 2024 jembatan ini sudah selesai,” pungkas Yudha. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya