Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAHAM Bank BRI (BBRI) masuk ke dalam Indeks IDX ESG (Environmental, Social, Governance) Leaders pada periode perdagangan17 Maret 2021 sampai dengan 14 September 2021. BBRI tercatat menjadi emiten perbankan dengan nilai ESG Risk Rating terbaik diantara emiten perbankan lainnya. Hal tersebut dipublikasikan pada pengumuman Evaluasi Mayor Indeks IDX ESG Leaders pada tanggal 9 Maret 2021 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
IDX ESG Leaders yang diluncurkan BEI pada 14 Desember 2020 lalu dibentuk berdasarkan penilaian risiko ESG yang mengukur sejauh mana penerapan ESG dilakukan oleh Perusahaan Tercatat berdasarkan eksposur risiko di masing-masing bidang usaha.
Dalam penyusunan indeks baru ini, BEI bekerja sama dengan Sustainalytics, lembaga independen terkemuka yang bergerak dalam bidang penelitian ESG dan tata kelola perusahaan, dalam penyediaan data ESG.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa masuknya BBRI dalam index IDX ESG Leaders menegaskan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan yang berkelanjutan atau ESG. “BRI terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip keuangan yang berkelanjutan dalam seluruh aktivitas bisnis untuk men-deliver sustainable value kepada seluruh stakeholders”
BRI kian mengukuhkan komitmennyauntukmenerapkan ESG dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Untuk aktivitas pendanaan bank, BRI telah menerbitkan Sustainability Bond di tahun 2019 dan menggunakan seluruh dana perolehan bond tersebut untuk mendukung aktivitas bisnis yang berwawasan sosial dan lingkungan. Di sisi asset, Perseroan mencatat hingga akhir tahun 2020 sebesar 63,9 persen dari total portofolio kredit BRI atau setara dengan Rp562 Triliun tergolong pembiayaan kepada aktivitas bisnis berkelanjutan sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui POJK No 51 /POJK.03/2017.
Penyaluran kredit kepada aktivitas bisnis berkelanjutan di BRI tersebut terdiri dari dua pilar utama, yakni social financing dan green financing. Social financing di BRI diwujudkan dalam penyaluran kredit UMKM, khususnya mikro dan ultra mikro senilai Rp488,6 Triliun. Sementara itu komitmen penerapan praktik green financing di BRI tercermin dari penyaluran kredit kepada sektor energi terbarukan, kredit untuk pencegahan polusi, kredit untuk transportasi ramah lingkungan dan kredit untuk green building. (R/OL-10)
BRI hadir dengan kabar gembira untuk para pelaku usaha yang menggunakan aplikasi BRI Merchant.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis data terbaru Indeks Bisnis UMKM untuk Triwulan II 2024 pada Kamis (1/8).
KINERJA positif PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menuai penghargaan. Kiprahnya di industri keuangan global kian mendapat pengakuan.
BRI membukukan laba senilai Rp15,98 triliun pada triwulan pertama 2024. Capaian tersebut tumbuh 2,69% jika dibandingkan perolehan periode yang sama di 2023, yakni Rp15,56 triliun.
BRI menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang berhasil masuk dalam Brand Finance Global 500 2024 dan menempati peringkat 446 dunia.
Sepanjang 2023, porsi kredit UMKM BRI mencapai 84,38% dari total penyaluran kredit. Targetnya mencapai 85% pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved