Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ASISTEN Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menuturkan bahwa rendahnya konsumsi rumah tangga membuat pihaknya melonggarkan kebijakan relaksasi Loan to Value (LTV) 100% atau DP 0% untuk kedit properti serta uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor (KKB).
Pasalnya, konsumsi rumah tangga memiliki peran yang cukup besar dalam PBD (Produk Domestik Bruto) Indonesia yakni sebanyak 60%.
"Kalau kita lihat indeks konsumsi rumah tangga ini masih lebih rendah dibanding awal Januari 2020. Memang terkendala masih adanya PPKM dan sebagainya. Dari makro, kita tahu konsumsi rumah tangga sharenya besar 60% PDB," ungkapnya dalam Taklimat Media bertajuk Kebijakan LTV dan Uang Muka KKB serta Transparansi Suku Bunga, Senin (22/2).
Menurut Juda, konsumsi rumah tangga sebagain besar didorong oleh masyatakat kelas menengah ke atas. Hal ini dikarenakan masyarakat ini banyak melakukan konsumsi di bidang kendaraan bermotor, pendidikan, hobi, entertain dan lainnya.
Sangat berbeda dengan masyarakat menengah ke bawah yang lebih banyak menghabiskan konsumsi untuk kebutuhan pokok.
"Nah ini menjelaskan mengapa konsumsi rumah tangga belum recovery. Karena pada kuartal IV-2020 lalu konsumsi rumah tangga didominasi oleh belanja kebutuhan primer. Masyarakat menengah ke atas itu karena nggak belanja, tabungan mereka melimpah di perbankan," kata Juda.
"Tren tabungan per orang itu dari Rp100 juta sampai Rp2 miliar masih tersimpan 12,7% dan di atas Rp2 miliar masih 21,27%. Ini menunjukkan bahwa mereka belum melakukan konsumsi layaknya kondisi normal," sambungnya.
Melihat hal tersebut, saat ini masyarakat menengah ke atas yang seharusnya melakukan konsumsi rumah tangga justru mencari investasi dengan return yang tinggi. Beberapa investasi tersebut di antaranya ialah investasi saham, emas, pasar modal, obligasi, reksadana dan lainnya.
Maka dari itu, BI melakukan pelonggaran kebijakan relaksasi Loan to Value (LTV) 100% atau DP 0% untuk kedit properti serta uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor (KKB), agar masyarakat mau melakukan konsumsi khusunya untuk properti dan kendaraan bermotor. (OL-13)
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Rumah Zakat Bersama Cppetindo membagikan lebih dari 1.000 paket bahan pangan berupa daging kurban kepada keluarga prasejahtera di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (25/6) ditutup menguat. Saat ini pasar menanti inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures) AS.
PERLU pembatasan konsumsi gula dan garam pada anak-anak. Meskipun gula dan garam bukanlah barang haram, penting untuk tidak mengonsumsi kedua bahan secara berlebihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved