Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INFLASI sebesar 0,07% yang terjadi pada Oktober 2020 tidak serta merta menandakan pulihnya daya beli masyarakat. Soalnya, faktor dominan yang memengaruhi tingkat inflasi di bulan lalu ialah komponen harga-harga bergejolak (volatile price) sebesar 0,40% dan memberi andil pada tingkat inflasi sebesar 0,07%.
“Catatannya, inflasi yang terjadi di Oktober lalu terjadi karena dipicu oleh volatile price. Inflasi inti masih menunjukkan penurunan dibanding bulan lalu. Memang secara umum inflasi inti menunjukkan daya beli belum pulih,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/11).
Dalam rilis BPS tercatat pada Oktober 2020 terjadi inflasi pada komponen inti sebesar 0,04% dan memberikan andil pada tingkat inflasi sebesar 0,03%. Bila dilihat dari tahun kalender dari Januari hingga Oktober, inflasi pada komponen inti mencapai 1,50% dan bila dilihat secara tahunan (year on year/yoy) terjadi inflasi sebesar 1,74%.
Inflasi yang terjadi pada Oktober 2020 lebih rendah dibandingkan inflasi pada September yang sebesar 0,13% dan Agustus 0,29%. Inflasi inti yang merupakan indikator untuk melihat daya beli masyarakat itu cenderung menurun karena sebagian masyarakat menengah ke bawah mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi covid-19.
“Inflasi inti menunjukkan kecenderungan penurunan, tapi behaviour masyarakat berbeda. Sekitar 40% menengah ke bawah yang terdampak covid-19 memang banyak yang dirumahkan dan mengalami penurunan upah, sehingga daya beli lapisan bawah menunjukkan penurunan. Tapi menengah ke atas sebetulnya mereka menahan (konsumsi),” jelasnya.
Komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi sebesar 0,15% dan memberi andil pada tingkat inflasi -0,03%. Deflasi pada komponen ini terjadi karena penurunan tarif angkutan udara dan tarif listrik.
Diketahui, inflasi yang terjadi pada Oktober 2020 menyudahi tren deflasi selama 3 bulan berturut-turut. Juli 2020 tercatat mengalami deflasi 0,10%, Agustus 0,05%, dan September 0,05%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender dari Januari sampai dengan Oktober 2020 sebesar 0,95% dan inflasi tahunan 1,44%. (OL-14)
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Juni 2024 sebanyak 5,4 juta orang. Angka tersebut naik 2,8% dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
NELSON Mandela, seorang revolusioner anti-apartheid di Afrika Selatan, pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
DALAM dua bulan berturut-turut, perekonomian nasional mengalami deflasi.
INFLASI nasional untuk Juni 2024 diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) berada di 2,51%. Secara tahunan dan secara bulanan angka ini mengalami deflasi yang lebih dalam dibandingkan Mei 2024.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Hal itu dipengaruhi oleh kecukupan pasokan dan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi, baik intra provinsi maupun antar provinsi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,08% secara bulanan (month to month/mtm) pada Juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved