Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

PUFR Susun Strategi Baru Raup Pasar Lebih Agresif

(Aiw/E-2)
09/9/2020 02:00
PUFR Susun Strategi Baru Raup Pasar Lebih Agresif
KUNJUNGAN PUFR KE MEDIA GROUP : Presiden Direktur PUFR Maghfurlasah (layar monitor) saat pertemuan silaturahim Media Group(MI /ADAM DWI)

DI saat berbagai sektor industri tengah tersungkur di masa pandemi covid-19 ini, industri makanan dan minuman justru tumbuh walau sedikit. Karena itu, perusahaan-perusahaan industri makanan dituntut jeli dalam melihat peluang yang ada.

"Tidak ada orang yang tidak butuh makan hari ini. Jadi, bisnis yang masih prospek ialah bisnis makanan dan minuman di masa pandemi ini," kata CEO Media Group Mirdal Akib dalam silaturahim jajaran pimpinan Pangansari Utama Food Resources (PUFR) di Gedung Grand Metro TV Jakarta, kemarin.

Badan Pusat Statistik mencatat industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif pada triwulan II 2020 sebesar 0,22% secara tahunan (yoy).

Karena itu, lanjut Mirdal, Pangansari Utama Food Resources yang berada di bawah naungan Media Group harus bisa meraup pasar dengan lebih agresif. Strategi-strategi baru harus disiapkan, termasuk melakukan reorganisasi hingga merumuskan ulang rencana bisnis.

"Pertama, kita harus merumuskan dan menyinergikan antara food industry dan seluruh unit usaha yang ada di bawah Media Group. Kedua, strategi agresifnya tidak cuma reaktif, tetapi kita proaktif membuat pasar-pasar baru, bukan hanya nasional, tetapi juga global, kita akan masuk ke Afrika, Timur Tengah, dan Asia Pasifik," tuturnya.

Salah satu strategi baru yang diambil PUFR ialah melahirkan sebuah logo baru perusahaan dan melakukan penambahan satu direksi baru, yaitu direktur sales marketing and business development yang dijabat oleh Shanty Nurpatria.

"Hari ini kita lebih memilih untuk bersinergi, berkolaborasi dengan food industry yang lain. Ada hampir 300 juta penduduk Indonesia, ada proyek dan bisnis baru yang tumbuh hari ini. Dibutuhkan sinergi satu sama lain. Oleh sebab itu, kita tidak memilih persaingan seperti bertinju. Kita memilih persaingan seperti adu lari, tidak saling menjatuhkan, tetapi kita adu kualitas dan kecepatan," tandasnya. (Aiw/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya