Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGAMAT ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai pemberian insentif tarif listrik oleh pemerintah belum mencukupi untuk dapat mengungkit daya beli masyarakat.
"Hal ini dikarenakan insentif tarif listrik tidak disertai dengan kebijakan penurunan harga bahan bakar Mmnyak (BBM). Beberapa studi membuktikan bahwa penurunan tarif listrik dan harga BBM secara stimulan dapat menaikkan daya beli masyarakat yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," jelas Fahmy melalui keterangan tertulis, Selasa (18/8).
Pemerintah secara resmi telah memperpanjang diskon tarif listrik rumah tangga golongan subsidi berdaya 450 VA dan 900 VA sampai dengan Desember 2020, yang sebelumnya dilakukan sejak April 2020.
Selain itu, Fahmy juga menilai upaya peningkatan pendapatan masyarakat yang dilakukan dengan menggelontor dana pada berbagai bidang dalam jumlah yang besar melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ternyata tidak mampu untuk mengungkit daya beli masyarakat.
"Penganggaran dana PEN itu ternyata tidak mampu untuk mengungkit daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 yang mencapai minus 5,32% merupakan salah satu indikator bahwa realisasi anggaran PEN belum mampu mengungkit daya beli masyarakat," kata Fahmy.
Penyaluran program PEN sendiri terbilang masih rendah. Dari total anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun baru terealisasi sekitar 21,8%.
"Untuk menyelamatkan resesi ekonomi Indonesia akibat pandemi covid-19, Pemerintah harus berupaya lebih keras lagi untuk mengungkit daya beli masyarakat agar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (E-3)
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Rumah Zakat Bersama Cppetindo membagikan lebih dari 1.000 paket bahan pangan berupa daging kurban kepada keluarga prasejahtera di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (25/6) ditutup menguat. Saat ini pasar menanti inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures) AS.
PERLU pembatasan konsumsi gula dan garam pada anak-anak. Meskipun gula dan garam bukanlah barang haram, penting untuk tidak mengonsumsi kedua bahan secara berlebihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved