Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH perlu melakukan terobosan yang kreatif dan inovatif di sektor ekonomi agar terhindar dari resesi.
"Masukan sejumlah pakar agar ekonomi nasional bisa bergeliat saat ini sangat dibutuhkan, agar kita bisa memanfaatkan peluang dari sejumlah sektor yang masih mungkin bertumbuh di masa pandemi ini," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik ( BPS) mengumumkan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32%.
Pada kondisi saat ini, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, diperlukan kebijakan yang membuka sebanyak mungkin potensi peluang agar bisa keluar dari ancaman krisis ekonomi.
Mengutip data BPS, menurut Legislator Partai NasDem itu, sejumlah sektor pertumbuhannya terkoreksi. Sebagai contoh empat sektor mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor industri (-6,19 persen), perdagangan (-7,57 persen), konstruksi (-5,39 persen) dan pertambangan (-2,72 persen).
Tetapi, tambah Rerie, ada sektor yang mencatatkan pertumbuhan positif dalam periode ini. Sektor tersebut antara lain adalah pertanian 2,19 persen, informasi dan komunikasi 10,88 persen, serta jasa keuangan 1,03 persen.
Berdasarkan data tersebut, tegasnya, Pemerintah bisa segera mengambil langkah untuk terus mendorong pertumbuhan sektor-sektor potensial tersebut, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Di tengah kebutuhan setiap orang untuk menjaga jarak agar terhindar dari penularan Covid-19, menurut Rerie, sektor teknologi informasi dan komunikasi seharusnya bisa didorong pemanfaatannya secara optimal.
Demikian juga, tegas Rerie, di sektor pertanian yang mencatatkan pertumbuhan positif. Kebijakan yang mampu menggairahkan sektor pertanian nasional, harus segera direalisasikan.
"Peningkatan konsumsi hasil pertanian lokal berpotensi menggerakkan ekonomi nasional. Karena sektor pertanian adalah sumber pangan yang merupakan kebutuhan banyak orang," ujarnya.
Secara umum, tegas Rerie, untuk menggerakkan ekonomi nasional di saat ekonomi dunia juga terdampak pandemi Covid-19, memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di dalam negeri merupakan langkah yang strategis.
Di sisi lain, pungkasnya, menggalakan penggunaan produk substitusi yang lebih ekonomis dan gaya hidup hemat dalan kehidupan sehari-hari wajib dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi. (OL-8).
Presiden Joko Widodo menyambut baik rilis Badan Psuat Statistik terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2024. Menurutnya, angka 5,11% adalah hasil yang baik.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Optimisme juga didasari dari Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5%.
Data resmi bulanan pada Rabu (13/3) menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,2% menyusul penurunan tipis 0,1% pada bulan Desember
Inflasi Jepang melambat kurang dari yang diharapkan menjadi dua persen pada Januari. Ini mencapai target bank sentral.
EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan. Jadi kalau harga bahan pangan naik, mengurangi daya beli
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved