Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKONOM senior Raden Pardede mengatakan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja memiliki prinsip yang sesuai kebutuhan pasar kerja di era Industri 4.0. Itu disampaikan dalam diskusi virtual optimisme di tengah pandemi yang diselenggarakan Yayasan Rekat Anak Bangsa.
“Undang-Undang Ketenagakerjaan kita sudah cukup lama, pola kerja tahun 2003 dengan tahun 2020 sudah sangat berbeda. RUU ini dimunculkan dalam rangka menyesuaikan kebutuhan pasar kerja di era Industri 4.0 dan ini memang diperlukan,” kata Raden Pardede, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2021 Bisa 6%
Ia menambahkan, Indonesia tidak akan seekstrem seperti di Amerika Serikat yang menganut free labor market sehingga memecat dan merekrut tenaga kerja sangat mudah. Indonesia pasti akan memberikan proteksi pada tenaga kerja tapi tidak juga mempertahankan mati-matian.
"RUU Cipta Kerja berusaha ada dalam posisi yang seimbang itu,” katanya.
Dinamika ekonomi industri 4.0 juga menuntut kecepatan dalam birokrasi dan proses perizinan. Prinsip ini juga yang berusaha diakomodasi dalam RUU Cipta Kerja.
“Pascareformasi, kekuasaan daerah memang kadang membuat adanya peraturan yang tumpang tindih dan berpotensi menghambat investasi. Hal ini harus disederhanakan melalui undang-undang Omnibus itu,” kata Raden.
Baca juga: Organda DKI Dukung Putusan Jokowi Soal Larangan Mudik
Terkait beberapa pandangan kontra terhadap RUU Cipta Kerja, Raden melihat setiap kebijakan ekonomi yang sifatnya baru pasti akan menimbulkan ekses. Namun, sambung dia, ada kepentingan yang lebih besar yang memang diperlukan agar ekonomi Indonesia bisa bangkit.
“Ekses itu pasti ada, tapi secara prinsip RUU Cipta Kerja ini penting keberadaannya. Apalagi kalau kita bicara kondisi saat ini di mana semua kondisi ekonomi negara di dunia sedang terpuruk,” katanya menambahkan. (RO/A-3)
Salah satu platform pendukung pelatihan Prakerja, Karier.mujuga tetap berkolaboras dengan program Prakerja dari pemerintah.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Anggrek memiliki prioritas dalam melibatkan seluruh elemen warga lokal Gorontalo Utara, termasuk penyerapan tenaga kerja warga lokal.
Pembangunan Indonesia tidak akan berjalan lancar jika jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit.
Meskipun gelaran Job Fair sudah berkahir, lowongan kerja tersebut tetap bisa diakses oleh masyarakat melalui layanan SIAPKerja.
Dalam meningkatkan kompetensi angkatan kerja, Prakerja tak bisa sendirian. Kolaborasi dengan kampus, lembaga pelatihan, lembaga keuangan, dan pemerintah daerah, sangat penting.
Tidak hanya itu, RASA Group juga telah merambah ke sektor ritel dengan minuman karbonasi malt dengan merek Ramoe serta cokelat premium dengan merek Chocolatie Maison.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved