Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Ada Covid-19, Kemarau, Penangkar Benih di Jambi Tetap Berproduksi

Mediaindonesia.com
19/4/2020 18:51
Ada Covid-19, Kemarau, Penangkar Benih di Jambi Tetap Berproduksi
(DOK KEMENTAN)

Memasuki musim tanam kedua dan masa pandemik Covid-19 ini, Kabupaten Jambi melalui Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman (BPSB ) tetap melaksanakan pengawalan produksi benih. Hal ini nampak saat panen benih padi di salah satu penangkar benih Kelompok Tani Usaha Sepakat, Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Hulu, Kabupaten Muaro Jambi.

Kepala BPSB Provinsi Jambi Taufik menjelaskan panen benih tersebut dilakukan di areal seluas 155 hektar (ha). Varietas yang dipanen dan sertifikasi adalah benih kelas BR varietas unggul Inpara 3, lokal Mawar dan Sailun Salimbai dengan produktivitas mencapai 6,4 ton per ha GKP.

"Benih ini bisa memasok kebutuhan benih di sekitar Kecamatan Kumpeh Hulu dan kecamatan lain," kata Taufik di Jambi, Minggu (19/4/2020).

Baca Juga: Perguruan Tinggi Dukung Pilot Project Perbenihan Jagung Hibrida

Melalui video teleconference, Staf khusus Menteri Pertanian, Imam Mujahidin Fahmid menyatakan bahwa benih merupakan komponen yang sangat penting dan strategis. Hal ini untuk memenuhi target produktivitas sebesar 7% per tahun.

"Benih merupakan titik tonggak starting awal setiap budidaya tanaman," jelasnya.

Guna mendukung perbenihan dalam negeri, tahun 2020 ini sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kementerian Pertanian melalui Direkorat Jenderal Tanaman Pangan telah mengalokasikan bantuan melalui program korporasi benih. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap melalui kegiatan produksi dan sertifikasi benih padi ini diperoleh benih padi yang unggul dan berkualitas di Provinsi Jambi.

Baca Juga: Ikut Panen Raya, Unsur TNI Dorong Produktivitas Petani Desa Upang

"Dan diharapkan benih padi varietas unggul nasional dan lokal dapat terus dihasilkan secara mandiri tanpa menunggu benih dari daerah lain yang membutuhkan waktu yang lama," sebutnya.

"Selain itu, harapan kami juga kegiatan ini perlu disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Dibeberapa tempat sudah mulai membuahkan hasil dan dapat meningkatkan pendapatan para penangkar benih dan petani," pinta Suwandi. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya