Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran gas bumi ke berbagai segmen. Dalam merealisasikan penyaluran gas yang optimal, PGN berkontribusi untuk penyalurkan pasokan gas ke kilang Balongan.
Pemanfaatan gas bumi untuk kilang Balongan memberikan nilai tambah yang positif untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, optimasi biaya operasi kilang, dan pemanfaatan elpiji sebagai energi berbasis fosil yang lebih tepat guna.
Sesuai dengan Peraturan Menteri No 06/2016, kilang Balongan merupakan kilang gas prioritas sehingga pasokan gas dari Pertamina Group akan diprioritaskan untuk kilang Balongan.
Untuk penyalurannya, Pertamina akan menggandeng PGN sebagai subholding gas. Terlebih saat ini terdapat kebutuhan tambahan gas untuk kilang Balongan sebesar 10 BBTUD-15 BBTUD.
"Penyaluran gas bumi ke kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu proyek strategis PGN dalam rangka konversi bahan bakar minyak dan elpiji menjadi gas bumi," ungkap Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, kemarin.
Dengan kegiatan usaha itu, RU Balongan VI membutuhkan pasokan gas sekitar 40 BBTUD. Saat ini PGN Group melalui PT Pertagas telah melayani kebutuhan pengangkutan gas bumi sebesar 25 BBTUD dan pemenuhan kebutuhan gas bumi sekitar 5 BBTUD. Dengan proyek pengalihan penyaluran gas, dapat diefisiensi penggunaan energi.
PGN akan melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM ataupun elpiji, yang terdiri atas lima lokasi kilang, termasuk program RDMP, salah satunya RDMP Balongan dengan total volume penyaluran jangka pendek sebesar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD.
Menurut Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang Balongan dapat meningkatkan manfaat bagi Pertamina Group sebesar US$57 juta per tahun.
"Hal ini juga sejalan dengan rencana strategis PGN, salah satunya program refinery development master plan (RDMP) untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina," ungkapnya. (RO/E-2)
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perluĀ membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved