Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sri Mulyani : Brexit Belum Berdampak Pada Perekonomian Global

Despian Nurhidayat
31/1/2020 21:40
Sri Mulyani : Brexit Belum Berdampak Pada Perekonomian Global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(Antara)

KELUARNYA  Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Brexit yang secara resmi keluar terhitung sejak Jumat (31/1) pukul 23.00 waktu London atau Sabtu (1/2/2020) pukul 06.00 WIB tak membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati takut.

Pasalnya, dia mengatakan bahwa hal ini tidak akan terlalu berdampak dengan perekonomian global. Menurutnya, penyebaran novel korona virus (2019-nCoV) atau virus korona yang berpusat di Kota Wuhan, Tiongkok, saat ini yang lebih mengkhawatirkan untuk perekonomian dunia.

"Mungkin kita sekarang lebih konsen mengenai korona, karena magnitude pengaruhnya, ini belum seattle karena kita belum tahu penyebarannya, tingkat kematian yang meningkat secara cepat, itu mungkin yang memberikan ketidakpastian," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (31/1).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menganggap bahwa Brexit memliki proses yang sudah lama berjalan. Bahkan, negosiasi antara Inggris dengan Uni Eropa juga sudah berlangsung beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan berpisah dari Uni Eropa.

"Kita tentu harus waspada dalam artian kedua duanya kalau bersikeras pasti ada agreement yang tidak menguntungkan kedua belah pihak menurut saya, dibandingkan pada saat UK di dalam EU. Artinya traffic manusia dan capital itu akan terpengaruh, dan jangan lupa UK selama ini sebagai financial center hub," lanjutnya.

Mantan Direktur Bank Dunia ini juga menuturkan, sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Namun, yang harus diperhatikan juga adalah bagaimana kesepakatan yang dibuat antara Inggris dengan Uni Eropa.

"Dalam jangka panjang bagaimana antara Eropa dengan Inggris di dalam melakukan agreement pemisahan itu tetap bisa menjaga kepentingan keduanya, dalam artian dia tetap bisa menjaga kepentingan ekonomi kedua belah pihak," pungkas Sri Mulyani. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya