Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meemastikan lonjakan harga minyak dunia yang merupakan buntut dari peristiwa serangan drone ke fasilitas minyak milik Saudi Aramco belum mempengaruhi pembentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebut harga minyak mentah jenis Brent memang sempat mengalami kenaikan dari 67,10 dolar AS per barel ke 67,83 dolar AS per barel.
Namun, menurutnya, kenaikan itu masih berada dalam level yang aman dan belum berpengaruh pada pembentukan harga BBM.
Baca juga : Iran Bantah Serang Kilang Minyak Arab Saudi
"Naiknya kan tidak sampai satu dolar, jadi tidak akan beepengaruh besar," ujar Djoko di kantornya Jakarta, Selasa (17/9).
Dia menjelaskan harga BBM di Tanah Air dibentuk oleh harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Sementara saat ini, ICP masih berada di bawah harga minyak Brent.
Dalam RAPBN 2020, pemerintah mematok ICP sebesar 63 dolar AS per barel. Besaran tersebut disepakati karena mendekati level harga minyak Brent saat ini.
Selisih yang berkisar 5 dolar AS per barel itu dinilai tidak akan mengganggu pembentukan harga BBM. (OL-7)
THE Federal Reserve (Fed) mengeluarkan revisi proyeksi terbaru. Menurut proyeksi terbaru ini, The Fed mengakomodasi penurunan suku bunga sekali dan mengakui bahwa inflasi menjadi sticky.
Tidak ada disrupsi atas tewasnya presiden Iran sehingga dampak terhadap harga minyak masih relatif minimum.
Rencana kerja Pemprov DKI tahun ini turut memperhitungkan terjadinya berbagai gejolak global seperti konflik Iran dan Israel.
Associate dari Indef sekaligus dosen Universitas Bakrie, Asmiati Malik, berasumsi bahwa perang antara Iran-Israel tidak akan berakhir dalam jangka pendek.
Saat ini konflik di Timur Tengah semakin memanas, tidak hanya antara Palestina dengan Israel. Kini konflik di Timur Tengah bertambah meluas antara Iran dan Israel.
Penyerangan Israel ke Iran dinilai berdampak naiknya dolar AS, harga emas dunia, dan harga minyak dunia, serta melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved