Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PASAR mobil Tiongkok pada Mei 2019 diketahui turun sebesar 16,4% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan imbas perang dagang yang masih terjadi antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno mengungkapkan, perang dagang Tiongkok-Amerika sesungguhnya tidak memberikan dampak langsung terhadap industri otomotif di Indonesia.
"Kalau secara impact langsung sebenarnya sih nggak ada karena kenapa, kembali kita ini kan nggak ada pasokan ataupun penjualan ke Tiongkok maupun ke Amerika," kata Mukiat kepada Media Indonesia, Senin (17/6).
Baca juga : Perusahaan Elektronik Global Mulai Relokasi ke Indonesia
Menurut Mukiat, hal itu dikarenakan industri otomotif Indonesia sebagian besar menyasar pasar ASEAN serta ke Timur Tengah. Selain itu, merek besar selerti Toyota dan Hyundai sudah memiliki pabrik sendiri di Amerika dan Tiongkok.
"Rata-rata merek otomotif di Indonesia itu hanya ke pasar ASEAN. Seperti Hyundai, kita ke Thailand, ke Bhutan, ke Brunei," terangnya.
Namun Presdir Hyundai ini menuturkan, perang dagang masih membawa dampak tidak langsung pada industri otomotif Indonesia, yakni melalui kondisi perekonomiannya.
Dia menjelaskan, perang dagang yang cukup memberatkan perekonomian dapat menyebabkan jumlah pembelian kendaraan menyusut.
Tren pasar otomotif Indonesia yang saat ini cenderung menurun dinilainya juga merupakan dampak tidak langsung dari kondisi global.
"Karena ekonominya menurun bisa juga mempengaruhi market otomotif, jadi secara tidak langsung dampaknya ada tentunya," jelasnya.
Namun Mukiat meyakini industri otomotif Indonesia dapat tumbuh dengan baik karena memiliki pasar dan peluang yang besar.
"Masih tinggi sekali (minat pasar), apalagi penetrasi kendaraan di Indonesia kan baru 7,9%. Jadi sebenarnya masih tinggi, tapi tadi, lebih ke kondisi ekonominya aja sih," tandasnya. (OL-8)
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor memberikan apresiasi terhadap PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
DFSK Gelora E Blind Van membukukan pemesanan sebesar 212 unit, disusul Seres E1 L-Type sebanyak 126 unit.
Total pengunjung yang hadir sepanjang penyelenggaraan GIIAS 2024 pada 18-28 Juli lalu mencapai 475.084 orang.
GIIAS 2024 telah berlangsung, dan beberapa model mobil baru mencuri perhatian pengunjung serta mencatat penjualan yang mengesankan.
Hadirnya Ioniq 5 N diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan yang menginginkan pengalaman berkendara yang tak terlupakan dari mobil berperforma tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved