Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGAMAT ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal menilai ekspor bawang merah yang dilakukan Kementerian Pertanian sebagai langkah keliru sebab stok untuk kebutuhan nasional belum tercukupi sehingga harga komoditas tersebut di dalam negeri melonjak dan menimbulkan inflasi.
“Kalau barang tidak ada semestinya stok disimpan dulu untuk menahan lonjakan harga saat Ramadan. Dilihat dari situ saja, pengambilan kebijakannya sudah cacat nalar,” ujar Fithra kepada Media Indonesia, Selasa (7/5).
Ia khawatir jika kesalahan terus diulang ke depan, inflasi akibat produk hortikultura dapat meningkat lagi pada Mei 2019 atau semasa Ramadan. “Jangan sampai ini terus dilakukan hanya untuk memenuhi key performance index (KPI).”
Untuk diketahui, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), bawang merah dan bawang putih merupakan pemicu utama inflasi April 2019. Inflasi kala itu tercatat 0,44%.
Bahan makanan menjadi kelompok pengeluaran yang memberi kontribusi terbesar yakni mencapai 1,45% atau memiliki andil 0,31% pada tingginya inflasi bulan keempat ini. Secara rinci, bahan makanan yang mengalami eskalasi harga signifikan ialah bawang merah yang naik hingga 22,93%.
Melihat data BPS ini, Fithra menilai ada yang tidak tepat dalam pelaksanaan tata kelola komoditas tersebut. Hal senada diutarakan pengamat sekaligus mantan Menteri Pertanian Anton Supriyantono. Ia menyayangkan keputusan prematur yang diambil terkait ekspor bawang merah. “Mereka tidak memperhatikan keseimbangan pasokan. Tidak ada penghitungan yang tepat, yang matang, nantinya akan kurang atau lebih,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada akhir Maret lalu Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengumumkan ekspor bawang merah sebesar 70.000 ton ke enam negara termasuk Thailand dan India. Mentan mengklaim stok bawang merah hingga awal Mei mencapai 132 ribu ton dengan tingkat kebutuhan sekitar 112 ribu ton sehingga ada surplus 20 ribu ton. (Pra/E-2)
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved