Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Pemerintah Harap Perang Dagang Mereda

Andhika Prasetyo
28/2/2019 19:14
Pemerintah Harap Perang Dagang Mereda
( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd/18.)

PEMERINTAH berharap pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang rencananya dilaksanakan pada Maret akan memberikan dampak positif bagi perdagangan global.

Selama kedua negara bersitegang, kondisi perdagangan dunia ikut terdampak. Hasilnya, perekonomian global terganggu dan banyak negara menjadi lebih berhati-hati dan menahan daya beli.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan hal itu pula yang menggerus nilai ekspor nonmigas Indonesia setahun ke belakang.

Baca juga: Alotnya Negosiasi Dagang AS-Tiongkok, Rupiah Kembali Melemah

"Secara volume, ekspor kita bagus. Tapi karena ada ketegangan, harga komiditas menjadi merosot. Nilai ekspor nonmigas kita jadi terdampak," ujar Oke di Jakarta, Kamis (28/2).

Maka dari itu, ia berharap pertemuan dua kepala itu akan berakhir baik dan memberikan dampak positif bagi perdagangan dunia.

"Kita berharap tidak ada perang dagang karena pada dasarnya itu memberi dampak buruk terhadap perekonomian global, semua jadi melambat. Tidak bagus bagi semua," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya