Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ali 'Imran Ayat 165

165
اَوَلَمَّآ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَدْ اَصَبْتُمْ مِّثْلَيْهَاۙ قُلْتُمْ اَنّٰى هٰذَا ۗ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اَنْفُسِكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

awa lammā aṣābatkum muṣībatun qad aṣabtum miṡlaihā, qultum annā hāżā, qul huwa min ‘indi anfusikum, innallāha ‘alā kulli syai'in qadīr(un).

Dan mengapa kamu (heran) ketika ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Tafsir

Ayat ini masih ada hubungannya dengan ayat tentang kisah Perang Uhud. Pada waktu Perang Uhud 70 dari pasukan Muslimin gugur sebagai syuhada. Di antara mereka ada yang berkata dari manakah dan sebab apakah kita mengalami musibah sedemikian besar? Sedangkan pasukan Muslimin pada Perang Badar telah memperoleh kemenangan besar dengan menjadikan musuh lari kocar-kacir dan dapat menewaskan 70 orang musuh dan menawan 70 orang lagi.

Terhadap pertanyaan itu Rasulullah dapat perintah untuk menjawab bahwa malapetaka itu adalah karena kesalahan mereka sendiri. Pasukan pemanah oleh Rasulullah diperintahkan bertahan di atas bukit dan tidak boleh meninggalkannya sebelum ada perintah dari beliau. Tetapi mereka telah melanggar perintah itu dan turun meninggalkan bukit untuk ikut mengambil barang ganimah. Dari atas bukit yang ditinggalkan pasukan pemanah itulah musuh menyerbu tentara Islam, sehingga akhirnya mereka mengalami kekalahan. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.