Mari Berpesta di Hutan

Suryani Wandari/M-1
13/12/2015 00:00
Mari Berpesta di Hutan
(DOK WANDARI)
PETUNJUK arah menempel di dinding dan pohon pada setiap persimpangan jalan. 'Pesta hutan, ke sebelah kiri' begitu yang tertulis pada kertas petunjuk yang ada di Taman Hutan Raya Ir H Juanda, (Tahura) Ban dung, Jawa Barat.

Banyak yang melihat dan banyak pula yang penasaran dan tertarik dengan perayaan itu. Sobat Medi, coba tebak, apa yang Medi temukan ketika sampai di sana? Sebuah panggung dengan pengisi acara yang keren-keren. Ini merupakan perayaan ulang tahun bagi hutan lo. Pasti penasaran kan? Yuk ikuti Medi!

Jaga hutan

Pada Minggu (22/11), Bandung menggelar perayaan pesta hutan bertema Hitam putih hutan, wariskan hutan untuk masa depan yang diinisiasi Labo Kreta yang bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Tahura.

"Hutan ialah hak generasi mendatang untuk merasakannya. Karena itu, kita juga harus bisa merawatnya di masa sekarang," kata Pak Budi Susatijo, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Bandung yang memiliki Tahura yang berada tak jauh dari pusat kota ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk semakin menyadari keberadaan hutan yang terjaga baik ialah hak mutlak bagi masa depan.

Dengan luas lahannya yang mencapai 526,98 hektare, Tahura mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan serta pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa asli atau bukan asli. Yang tak kalah pentingnya ialah keunikan panorama alam asrinya yang dapat dimanfaatkan secara lestari untuk konservasi, koleksi, edukasi, rekreasi, dan secara tidak langsung dapat meningkatkan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya serta Provinsi Jawa Barat. Banyak sekali kan manfaatnya? Seperti tema yang diusung, manfaat itu pun akan didapatkan jika kita merawat dan menjaga kelestariannya nih sobat. Jangan sebaliknya ya, malah merusak hutan.

"Hitam Putih memiliki arti tersendiri. Putih berarti hutan akan berguna bila kita memperlakukan dengan baik, sebaliknya hitam berarti keburukan yang akan didapat jika kita semenamena kepada hutan seperti kebakaran hutan dan terjadinya kabut asap," kata Kak Dwipuspita Pangastuti, Ketua Panitia.

Pertunjukan menarik
Bukan hanya sebagai pelestarian hutan, pesta ini pun merupakan salah satu upaya optimalisasi taman hutan kota sebagai tujuan wisata masyarakat kota. Ya, sekarang kita bisa kembali lagi ke alam untuk bisa bermain bersama keluarga. Tak mesti harus ke mal atau tempat lainnya, hutan pun bisa menjadi tempat wisata yang menyenangkan lo.

Dengan dibuka lewat pelepasan puluhan burung ke alam bebas, Pesta Hutan ini resmi digelar. Berbagai stan makanan tersedia hari itu. Acara-acara yang ditampilkan pun seru dan dijamin bikin betah berlama-lama di hutan. Ada penampilan drum band dari SDN Cisitu, pertunjukan musik String Concert, tari Jaipong, beatbox, permainan yoyo, danb mendongeng diiringi beatbox. Pokoknya keren-keren deh. Semua penampilan bertema hutan ya sobat.

Mereka bercerita melalui musik tentang kehidupan di hutan dan mengajak kita untuk lebih sayang hutan. Seperti anak-anak dari Jendela Ide, mereka menyanyikan lagu bertema hutan. "Jangan tebang sewenang-wenang agar udara tetap sejuk," begitu penggalan lirik yang dinyanyikan anak-anak dari Jendela Ide yang mengajarkan kita cara menjaga hutan yang baik. Jendela Ide merupakan salah satu dari beberapa tenant yang mengisi acara ini yang senang bisa tampil di hutan. Drum band dari SDN Cisitu pun mengaku senang bisa tampil dan menghibur masyarakat di tempat yang tidak biasa.

"Sebelumnya kami belum pernah tampil di hutan seperti ini, tapi ini beda, unik. Kita bisa lebih dekat dengan alam," kata Shilvi Aulia Shaputri, Kelas 5 SDN CIsitu. Selain itu, acara yang ditujukan untuk anak-anak dan keluarga ini sebelumnya sudah melaksanakan berbagai lomba, seperti lomba fotografi dan menggambar hitam putih. "Lomba gambar hitam putih ini sesuai dengan tema acara kita. Peserta harus melukis dengan media cat berwarna hitam dan putih saja," kata Kak Dwipuspita. Pameran dan Para anjing terlihat berjalan santai mengelilingi hutan bersama pemiliknya. Chihuahua, bulldog, pomeranian, hingga siberian husky berkumpul di Tahura dalam acara ini.

"Ini sebagai bentuk hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan makhluk hidup lainnya," kata Kak Dwipuspita. Ya, pesta itu memang tak hanya untuk manusia ya sobat, hewan pun ikut merayakannya. Bukan hanya anjing, melainkan juga komunitas penggemar hewan lainnya, seperti komunitas musang, reptil, dan pencinta ayam. Hewan-hewan ini dipamerkan, bahkan bisa dipegang dan diajak foto bersama.

"Acara ini bagus. Ini menjadi ajang silaturahim untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai hewan-hewan ini," kata Rocky, dari Komunitas Musang Bandung Selatan. Tak hanya itu, di sini kita bisa mendapatkan makanan yang enak dari Roti Selai, The Goodlife, dan Herbsays. Seru kan wisata di Hutan! Berbagai kegiatan bisa dilakukan dengan menyenangkan. Selain sejuk, kita pun bisa menjaga paru-paru dunia untuk melangsungkan kehidupan masa depan. Jadi, yuk jaga hutan kita!



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya