Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Setelah bel sekolah berbunyi, semua siswa membentuk kelompok berisi lima hingga tujuh orang dengan didampingi kakak kelasnya. Pada Kamis pagi (23/2) itu, mereka kemudian menempati lokasi favoritnya masing-masing, sebagian memilih kelas, tetapi ada juga kelompok yang berkumpul di taman atau di teras ruang guru.
Para siswa Madrasah Ibtidaiah (MI) Bait Qur'any At-Tafkir, Tangerang ini memang bebas menentukan tempat yang membuat mereka nyaman untuk menghafal Alquran atau tahfiz.
Ya sobat, sekolah ini memang mempunyai program unggulan menghafal Alquran lo! Wow, bagaimana ya caranya menghafalkannya!
Pelajaran umum dan Alquran
Selain belajar, mata pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, kewarganegaraan, ataupun sains, di sini juga diajarkan menghafal al-quran. "Untuk setingkat SD, yakni kelas 1 hingga 6 ditargetkan minimal hafal 5 juz," kata Pak Rosikin, guru mata pelajaran agama MI Bait Qur'any At-Tafkir. Kalian mau tahu juga dong bagaimana kegiatannya? Ikuti medi ya.
Metode jarimatika
Di beberapa sekolah Islam yang punya program tahfidz, jam pertama masuk sekolah agendanya memang menghafal hafalan baru atau yang disebut diniyah. Biasanya setiap harinya mereka akan menghafal 1 ayat hingga 3 ayat lo sobat. Didampingi kakak kelas atau gurunya, mereka menghafal dengan khusyuk, kadang diingatkan oleh temannya ketika lupa lanjutan ayatnya.
Agar cepat hafal, mereka pun pakai metode jarimatika, yakni memakai jari sebagai media penghafalan. Mereka akan menempatkan ayat-ayat pada jari tangan kanan mereka. Misalnya, Surah Al Baqarah ayat 1 ditempatkan pada ruang buku bawah jari kelingking, ayat 2 pada ruas buku tengah jari kelingking, ayat ke-3 pada ruas-ruas buku atas jari kelingking, ayat 4 pada ruang buku bawah jari manis, dan begitu seterusnya hingga ruas buku ibu jari untuk ayat ke-14. "Jika jumlah ayat pada aurat lebih dari 14, maka kembali lagi ke ruang buku bawah jari kelingking," kata Pak Rosikin. Ayat 1, 3, 6, 9, dan ayat lainnya yang berada di ruas buku atas ini dijadikan patokan untuk melanjutkan hafalannya.
Metode talaqqi
Nah, ketika Medi berkunjung ke Sekolah Islam Tahfidz Cahaya Quran di Depok, metode yang diterapkan disebut talaqqi. "Metode ini merupakan cara yang digunakan Rasulullah saat menerima wahyu. Metode ini kemudian dipakai Rasulullah kepada umatnya," kata Pak Fajar, Kepala Sekolah Sekolah Islam Tahfidz Cahaya Quran.
Caranya, guru pembimbing akan melafalkan ayat yang kemudian dihafalkan oleh siswa. Ya, dari mulut ke mulut, diucapkan berulang-ulang hingga siswa hafal.
Menghafal di mana pun dan kapan pun
Nah, jika hafalan baru sudah mulai ingat, kadang dengan beragamnya aktivitas dari mulai belajar ataupun bermain, hafalannya kadang menjadi lupa ya. Namun, tenang sobat, di dua sekolah ini mereka akan tetap menghafalnya kembali di waktu-waktu tertentu. Misalnya, saat salat duha dan asar yang rutin dilakukan setiap harinya, seorang imam yang dipilih bergilir setiap kelasnya akan memakai ayat-ayat tersebut. Begitupun dengan salat zuhur berjemaah yang diikuti dengan muro'jaah atau mengulang hafalan Alquran bersama-sama.
"Sebenarnya muro'jaah bisa dilakukan di mana saja. Saat berkegiatan tua harus mendukung dan membantu anaknya menghafal Alquran," kata Pak Rosikin. Ya, sobat bagaimana pun lingkungan menjadi faktor penentu keberhasilan menghafal juga lo. Semakin banyak interaksi dengan Alquran akan semakin sepat hafal.
Di area sekolah saja, siswa SD Islam Cahaya Quran memberikan durasi 2,5 jam hanya untuk menghafal lo.
Oh ya sobat, dalam menghafal mengunakan metode jarimatika ini mereka pun biasa mengetesnya dengan rumus matematika dasar seperi tambah, kali, kurang bagi. Misalnya, Surat Al Baqarah ayat 5 dikurangi ayat 2. Maka mereka akan menjawab dengan ayat 3. Ya, sambil menghafal juga bisa sambil belajar matematika ya. "Biasanya aku juga menyetor hafalanku ke ayah hampir setiap hari. Orangtuaku memang selalu mendukung kegiatanku," kata Muhammad khwan Nul Hakim, Kelas 6 MI Bait Qur'any At-Tafkir.
Mahkota cahaya
Menjadi Hafidz atau gelar yang diberikan kepada mereka yang mampu menghapal Alquran, kitab suci agama Islam memang sedang tren tahun-tahun belakangan ini ya sobat. Setelah tayangan di televisi yang menampilkan kompetisi penghafal Alquran memang orangtua berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tahfiz.
Selain karena memang tujuannya baik, para hafiz ini kelak akan memberikan pertolongan kepada orangtuanya di akhirat nanti. Mereka akan memakaikan jubah kepada orang tuanya dan memakai mahkota dari cahaya seperti yang dikatakan dalam hadis HR Al Hakim.
Nah,hal inilah yang selalu menjadi motivasi para siswa untuk terus giat membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran. Bentuk cintanya kepada Al-quran mereka tuangkan dengan menghafal ayat suci Alquran. Sobat medi tertarik?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved