Merayakan Indahnya Papua hingga Madura

Suryani Wandari/M-1
19/2/2017 00:45
Merayakan Indahnya Papua hingga Madura
(DOK STANZA MADANIA)

Pagi itu, 300 siswa Sekolah Madania, Parung, Bogor, Jawa Barat, kompak memakai baju adat Nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Sabtu (5/2), Madania Festival 2017 menjadi agenda istimewa buat mereka. Ada yang pakai ulos dari Sumatra Utara, belanga dari Kepulauan Riau, kebaya dari Jawa Barat, pesaan dari Madura, hingga pakaian adat Dayak dari Kalimantan. Ada apa, ya?

Paduan suara

Mereka membentuk barisan berundak di atas panggung, memberikan suguhan apik dalam penampilan paduan suara kolosal lagu tradisional. Tak hanya bernyanyi, siswa juga akan menampilkan koreografi didukung tata panggung yang menampilkan ornamen-motif ukiran daerah-daerah di Indonesia.

Lagu Nusantara

Pada pertunjukan seni musik bertajuk Stanza Madania untuk Indonesia itu penonton dihibur alunan lagu-lagu dari berbagai penjuru Nusantara. "Mungkin beberapa lagu di antaranya akan menggelitik kita untuk menebak-nebak. Ini lagu khas daerah mana sih? Seperti pernah dengar," kata Bu Susi Suciatiningsih, Ketua Madania Festival 2017.

Lagu-lagu itu berasal dari Papua, Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Madura, dan Nanggroe Aceh Darussalam.

Madania Festival sejak 2 Februari telah dimulai, diawali beragam lomba seperti Spelling Bee, Water Rocket Competition, dan Indi Biez. Pesertanya siswa SD hingga SMA.

Di hari puncak, selain menampilkan Stanza Madania, ada kegiatan seru yang bisa diikuti anak SD lo. "Anak-anak bisa mengikuti pilihan kegiatan seperti kelas bahasa, yaitu Jerman, Arab, Mandarin, Inggris, dan Jepang, ada pula coaching clinic baseball dan soccer, kelas seni kelas gamelan, perkusi, dan literasi baca," kata Ibu Davina Sintiadewi, guru SD Madania.

Keberagaman

Indonesia memang diisi beragam budaya, agama, suku, ras ya sobat. Bentangan ribuan pulau-pulau dari Sabang hingga Merauke memiliki karakteristik berbeda setiap daerahnya. Kegiatan itu memang merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Madania Festival 2017 yang bersemboyan, A taste of harmony in diversity atau persatuan dalam keberagaman.

"Madania itu seperti miniaturnya Indonesia, siswanya berasal dari berbagai daerah, agama, skill, dan karakter. Kami ingin memupuk anak-anak bisa menghargai dan terima keberagaman tersebut," kata Bu Suci.

Tempelkan nilai sikap

Sejak tingkat SD memang Madania sudah mengutamakan keberagaman dalam pelajarannya di kelas. Saat medi datang saja, kelas mereka ditempeli kertas yang memuat nilai-nilai kepribadian. "Ada lebih dari sepuluh nilai yang ditanamkan, setiap harinya anak-anak harus memenuhi nilai itu oleh sikap yang dilakukannya," kata Bu Davina.

Pakai kertas post it, setiap harinya siswa terbiasa menuliskan apa yang dilakukannya dan menempelkan sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Ada empati, rasa ingin tahu, kepercayaan, komitmen, apresiasi, integritas, kreativitas, hingga kepedulian. "Aku membentu Desi," kata salah seorang siswa dalam kertas post it yang ditempelkan pada kertas bertuliskan peduli.

Nah, kalau sobat medi bagaimana? Sudah saling menjaga dan menghargai perbedaan dengan temanmu? Ingat ya sobat, keberagaman adalah kekayaan. Sebuah hal yang berharga yang akan menjadi cermin bagi dunia untuk belajar. Ya Indonesia sangat kaya!



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya