Yuk Bikin Patch dan Miniatur Kaktus

Fathurrozak Jek/M-1
12/2/2017 01:45
Yuk Bikin Patch dan Miniatur Kaktus
(DOK FATHURROZAK)

Di tengah sibuknya orang lalu lalang berbelanja, Kenes justru asyik memulas kuasnya pada tanaman kecilnya menjadi hijau.

Sementara itu, Rasya memilih hijau terang untuk menghias patch-nya. Sedang bikin kreasi apa sih, mereka?

Minggu, (5/2), saat terik matahari menyengat di luar ruangan, Medi ikut dalam keasyikan beberapa Sobat Medi ini di acara Tumpah Ruah, bersama Rurukids. Dibantu Kak Azura, Kak Eno (Enomonsta), dan Kak Syelda (Alienpang), mereka berkreasi memadukan warna-warna untuk mempercantik miniatur tanaman succulent, patch, dan topeng. Tanaman succulent ialah tanaman yang sudah beradaptasi di lingkungan yang kering dengan menyimpan persediaan air di daun, batang, ataupun pada akarnya. Salah satu dari beragam bentuk dan spesies tanaman succulent ialah kaktus, yang dibuat miniaturnya siang itu.

Bahan yang digunakan dalam berkreasi pun cukup aman. Seperti kata Kak Daneilla, pendiri Rurukids, "Bahan yang kita gunakan ini aman untuk anak-anak, enggak pakai (bahan) kimia-kimiaan yang aneh-aneh." Kak Azura menambahkan, bahan yang dipakai untuk membuat miniatur tanaman succulent juga aman. "Cuma pakai dry clay yang cepat kering, dan catnya jenis akrilik."

Tak hanya Kenes dan Rasya yang asyik, Azizi dan Octa menyusul keriaan mereka di sore itu, di Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan. Didampingi ibu dan ayah, Octa meminta untuk ikut duduk dan berkreasi di atas meja yang dipenuhi cat dan kuas itu. "Aku yang minta buat ikutan workshop ini, sekalian sama adik," ujar Octa.

Mengasah kreativitas

Sobat Medi, kamu yang penasaran untuk membuat karya, jangan takut ya. Sebab, berkreasi dan melakukan kegiatan kesenian ini baik lo, buat kamu! Menurut kak Daniella, ini akan merangsang pemikiran kreatif. "Dalam setiap workshop Rurukids, yang terpenting bukan sekadar membuat produk, melainkan mengedukasi. Nah, yang ditekankan dalam berkegiatan ini bukan hasil, melainkan proses. Proses ini akan merangsang creative thinking anak-anak dan akan meninggalkan memori bagi mereka." Kak Azura menambahkan, "Anak-anak sebenarnya itu punya bakat seni, cuma terkadang mereka nggak tahu. Jadi jangan takut untuk mencoba rasa penasaran kalian.

" Buat kalian yang berusia di bawah tujuh tahun, saat mau berkreasi, jangan lupa minta dampingan orang yang lebih dewasa ya, Sobat Medi, baik kakak maupun ayah atau bunda kalian. Mereka yang mengajar di workshop mewarnai patch dan membuat miniatur kaktus ini para kakak seniman yang sudah produktif membuat karya. Mereka diajak kak Daniella untuk mengajari para Sobat Medi secara sukarela. Rurukids merupakan sarana untuk belajar berkreasi seni, mulai anak-anak TK sampai umum.

Buat lagi di rumah ya!

Rupanya, mengajari Sobat Medi dalam berkreasi juga enggak gampang lo. Menurut pengakuan kak Azura, "Terkadang mereka (anak-anak) itu kan bukan atas kemauan sendiri, ada juga yang disuruh orangtuanya. Jadi ya harus pintar cepat dekatnya. Anak-anak itu akan penasaran kalau langsung dicontohin, jadi yang awalnya malas, mereka akan ikut-ikutan coba setelah dipraktikkan." Kak Daniella juga menyarankan, untuk yang hendak berkreasi bersama anak-anak, intinya ekstra sabar.

Kak Azura sendiri dulunya murid Kak Daniella sewaktu kelas lima sekolah dasar, kini sudah lulus kuliah. Sebelum merintis Rurukids, Kak Daniella memang sempat mengajar di sekolah formal. Wah, siapa tahu, yang ikut workshop kali ini, di masa mendatang, akan ikut berkreasi bareng lagi ya sama Kak Daniella, Kak Azura, Kak Eno, dan Kak Syelda, dan sudah punya karya masing-masing. Jadi, Sobat Medi sudah memutuskan akan membuat kreasi apa di akhir pekan?



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya