Menentukan Kelas Film Tanah Air

Dzulfikri Putra Malawi
22/11/2015 00:00
Menentukan Kelas Film Tanah Air
(ANTARA/TERESIA MAY)
SEPASANG kekasih, Sari (Tara Basro) dan Alex (Chicco Jerikho) yang bekerja sebagai karyawan salon dan penjual DVD bajakan, secara tidak sengaja menemukan sebuah DVD berisi rekaman tindak kejahatan korupsi yang melibatkan para pejabat tinggi dan seorang calon presiden. Penggalan kisah itu baru saja disaksikan wartawan Senin (16/11) lalu saat press screening di Jakarta.

Ternyata film bertajuk A Copy of My Mind besutan sutradara Joko Anwar yang baru ditayangkan Februari tahun depan itu sudah meraih tujuh nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Meski belum tayang secara komersial di Indonesia, film ini telah meraih respons yang cukup baik di berbagai festival film internasional. Misalnya telah diputar di Contemporary World Cinema section of the 2015 di Toronto International Film Festifal, juga di Busan International Film Festival dan Venice International Film Festival.

Menurut Joko, para sineas cukup fokus dengan membuat film sebaik-baiknya, dengan alur cerita dan karakter yang menarik serta beresonansi dengan kehidupan. Dirinya berkeyakinan kalau fi lmnya bagus, pasti akan mendapat tempat di berbagai festival. Selain itu, dengan masuknya fi lm Joko sebagai nominasi FFI ia menilai ada bantuan promo untuk fi lmnya.

"Film saya jadi sering disebut-sebut," celotehnya. Baginya, FFI penting untuk menjadi tolak ukur pencapaian perfi lman Indonesia setiap tahun. "Sekarang FFI pemenangnya dipilih dari voting pelaku perfi lman sendiri, mereka tahu yang terbaik dan mereka profesional. Tahun ini penyelenggaraannya sangat bagus sekali. Acaranya menarik dan terorganisasi," katanya, kepada Media Indonesia beberapa waktu lalu.

Uji lulus sensor
Panitia FFI 2015 berkomitmen untuk meningkatkan kualitas film Indonesia dan selalu siap bersaing dengan film impor. Sebanyak 278 fi lm yang mendaftar, penyelenggara FFI 2015 akhirnya mengumumkan daftar nominasi yang telah lulus seleksi Dewan Juri pada Kamis (12/11) malam di Jakarta. Turut hadir dalam Malam Pengumuman Nominasi FFI 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Ketua Panitia FFI 2015, Olga Lydia mengatakan, selama penjurian, para juri sudah bekerja keras untuk menentukan fi lm-fi lm yang masuk ke dalam nominasi. "Ada 21 kategori yang daftar pemenangnya akan diumumkan saat malam puncak di tanggal 23 November malam nanti di Gedung ICE BSD City," ujar Olga. Olga berharap gelaran FFI 2015 ini dapat menjadi momentum bagi pelaku industri fi lm nasional untuk menunjukkan bahwa fi lm Indonesia juga tidak kalah saing dengan film impor. Dalam kesempatan yang berbeda ia menegaskan setiap fi lm yang mendapat penghargaan di festival internasional tidak serta-merta akan mendapat poin dan menjadi nominasi FFI.

"Tetap sama akan melalui proses penilaian seperti fi lm yang lain. Terutama uji lulus sensor dan beberapa tahap penilaian lain. Kriteria penilaian seperti penyuntingan gambar dan sinematografi kami serahkan sepenuhnya kepada asosiasi profesi terkait di Indonesia. Salah satu syarat fi lm yang masuk juga harus sudah ditayangkan di dalam negeri ataupun di luar negeri," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (18/11). Lebih lanjut, dirinya mengutip ucapan sutradara legendaris yang juga menjadi ikon FFI tahun ini, Teguh Karya.

Teguh pernah mengingatkan agar para sineas tidak takut dengan fi lm impor karena miliki budaya sendiri. Selain nominasi penghargaan bagi fi lmfi lm yang berkualitas, dalam kesempatan yang sama FFI 2015 juga meluncurkan kartu FFI Lifetime Membership. Bagi insan perfi lman yang menerima FFI Lifetime Membership berhak melakukan voting atau dengan kata lain menjadi juri untuk gelaran FFI berikutnya. "FFI Lifetime Membership ini nantinya akan berlaku seumur hidup," pungkas Olga. (M-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya