DI arena ini, aksi slam dunk seperti mudah saja dilakukan. Mereka yang tidak berpostur tinggi pun bisa melompat tinggi dan menjangkau ring basket. Bukan hanya itu, tubuh bisa melenting berkali-kali dengan berbagai gaya. Menjatuhkan diri ke bawah sambil telentang pun tidak jadi soal, tidak akan terasa sakit karena ada alas berbahan lentur sebagai lantai. Hal itu pula yang asyik dilakukan William Ken, Rabu (11/11). Pria yang akrab disapa Ken itu memuaskan diri bergelantung berulang kali di ring. Tidak jauh darinya, tiga orang muda-mudi lain mewujudkan mimpi menjadi Spiderman.
Di arena itu, makin kencang tubuh melenting, makin tinggi mereka bisa berjalan vertikal di dinding. Arena tempat sepuasnya melentingkan diri itu ialah Amped Trampoline Park. Di arena bermain dalam ruangan (indoor) yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu trampolin saling tersambung seluas sekitar 20 ribu kaki persegi atau sekitar 1.800 meter persegi. Dengan begitu, Anda benar-benar bisa puas melompat dan berjungkir balik ke segala arah. Dibuka sejak akhir September 2015, arena bermain trampolin itu cepat populer di kalangan anak muda Jakarta. Tidak sedikit para netizen Ibu Kota yang memamerkan aksi mereka bertrampolin lewat media sosial.
Sebelum di Jakarta, waralaba arena bermain yang berpusat di Singapura itu lebih dulu membuka cabang di Bali. "Meski yang pertama kali ada di Bali, arena di Jakarta merupakan yang terbesar, bahkan paling besar di Asia Tenggara," kata Tony salah satu pemilik Amped Trampoline Park, Jakarta. Di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, arena bermain trampolin telah dikenal sejak akhir 1950-an. Alat trampolin modern diciptakan pada 1936 yang terinspirasi dari alat pengaman pemain akrobatik. Setara lari Di samping area bermain basket dan parkour wall yang membuat kita bisa berjalan di dinding, di tempat itu terdapat bermacam area trampolin lain yang menguji nyali dan ketangkasan. Di area dodge ball, yang terdiri dari banyak arena lompat bebas (free jump), kita akan beradu ketangkasan dengan tim lawan. Setiap orang bergantian menjadi pelompat atau menjadi pelempar bola. Tim yang menjadi pelompat harus dapat menghindari serangan bola dengan setangkas mungkin melompat ke berbagai arah. Lewat permainan itu pula bisa terlihat sejauh mana penguasaan teknik Anda.
Ya benar, nyatanya lompatan memiliki berbagai jenis dan trik. Ken yang juga instruktur di Amped Trampoline Park menyebutkan setidaknya ada empat jenis lompatan, yakni bergulung ke depan (frontflip), ke belakang backflip, ke samping (sideflip), dan melompat sambil berjalan di udara (walk in the air). "Semua bisa kami ajarkan, tapi ada tahapan dan butuh keberanian," kata Ken. Nyali memang tampak memegang peran penting dalam penguasaan permainan ini. Meski semua arena terbuat dari bahan yang lentur, tetap saja ketinggian bisa menciutkan nyali.
Padahal, keraguan-raguan dalam melompat bisa malah berpotensi menimbulkan cedera. Cedera juga dapat timbul jika pemanasan tidak atau kurang dilakukan sebelum bermain. Oleh karena itu, para instruktur, termasuk Ken, tidak pernah lupa mengajak pengunjung untuk pemanasan terlebih dulu. Jika persiapan telah dilakukan dengan benar, melompat bisa membuat tubuh bugar selayaknya latihan di pusat kebugaran. Setidaknya itulah yang dikatakan Tony. "Melompat di trampolin selama 10 menit setara dengan berlari di atas treadmill selama 15 menit," jelasnya. Dalam banyak penelitian yang dilakukan ilmuwan luar negeri, terdapat pula kesimpulan manfaat bertrampolin untuk orang baya atau mereka yang sedang dalam pemulihan.
Hal itu disebabkan melompat menggunakan trampolin akan mengurangi tekanan beban pada persendian hingga 80%. Dengan teksturnya yang elastis, trampolin menyerap tekanan benturan saat kita melompat. Hal berbeda terjadi saat kita berlari atau melompat di permukaan yang keras, termasuk jalanan. Maka banyak pula pusat kebugaran di luar negeri, yang tentu saja menyediakan trampolin, mengatakan bahwa berlatih dengan alat itu lebih baik ketimbang joging. Tidak hanya itu, manfaat menjadi berkali lipat karena trampolin menciptakan suasana yang menyenangkan. Tidak terasa seperti berolahraga, Anda malah akan merasa seperti bermain saja.