Antre demi Cheese Cake Lumer

Rin/M-1
15/1/2017 09:26
Antre demi Cheese Cake Lumer
(MI/SUMARYANTO)

SAAT menapaki kaki di area Food Street Lantai 2 Gandaria City, Jakarta, mata langsung terpaku melihat antrean yang mengular. Tidak semata di depan gerai, tapi juga diseberang gerai terdapat dua baris yang dibatasi pita pembatas. Butuh waktu 30 menit hingga satu jam untuk bisa dilayani.

Sebenarnya gerai apa yang membuat keramaian itu? Gerai itu merupakan Pablo, yang menyediakan cheese tart premium dari Jepang. Kelvin Budiman selaku Direktur Pablo Cheese Tart Indonesia mengaku terkejut dengan respons masyarakat hingga mengantre cukup lama.

"Kita sedang pikirakan (cara mengatasi antrean lama), tapi belum tahu triknya," ujar Kelvin, beberapa waktu lalu. Saat ini, yang ingin membeli tart keju dibatasi. Satu pelanggan hanya bisa membeli satu jenis tart berdiameter 20 cm dan tiga mini Pablo.

Namun, apa sebenarnya Pablo? Pablo merupakan gerai cheese tart milik Masamitsu Sakimoto. Pria yang terinspirasi dari seniman Pablo Picasso itu ingin membuat revolusi kuk keju. Revolusi yang ditawarkan ialah cheese cake dengan tingkat kematangan yang berbeda, rare, dan medium rare, sesuai permintaan konsumen. Sayangnya, yang rare hanya bisa ditemukan di Jepang. Gerai di luar Jepang hanya menyediakan tart dengan tingkat kematangan i>medium rare.

Ada tiga pilihan tart yang bisa dinikmati, yakni original, matcha, dan chocolate cheese tart. Kue yang menjadi signiture sekaligus best seller ialah original. Lapisan luar yang renyah mirip dengan kulit croissant, tetapi di dalamnya berisi cheese custard yang rasa kejunya ringan dan creamy, serta lumer di mulut.

Khusus untuk original, semua materi didatangkan langsung dari Jepang. "Semua di impor. Ini 100% Jepang tidak ada campuran lokal," ungkap Kelvin.

pilihan lain ialah chocolate cheese tart. Seperti original, bedanya ini menggunakan cheese custard yang dipadukan dengan cokelat. Tidak kelupaan melted chocolate dibagian tengahnya. Rasa manis dari cokelat tertinggal di lidah. Kelvin mengaku melted chocolate berasal dari lokal. "Ini 90% Jepang, masih ada unsur lokal," ujarnya.

Terakhir ialah cocok bagi pecinta teh hijau, yakni matcha cheese tart. Seperti chocolate cheese tart, di tart ini cheese custard dicampur dengan matcha. Menariknya di dalam tart terdapat azuki (kacang merah) dan shiratama (mochi). Rasa matcha tidak terlalu menutupi rasa keju, berpadu dengan manis dari kacang merah dan mochi yang lembut.

Rasa yang sama juga disajikan dalam Pablo mini. Bedanya kulit luarnya lebih gurih mirip biskuit. Isinya pun lebih padat jika dibandingkan dengan ukuran yang lebih besar. Di samping itu, untuk mathca tidak ada azuki dan shiratama.

Untuk harga, Kelvin mengaku harga yang dibanderol dua kali lebih mahal jika dibandingkan dengan harga aslinya di Jepang. Untuk cheese tart original dibanderol Rp169 ribu, sedangkan untuk chocolate dan matcha cheese cake dihargai Rp179ribu. Sementara Pablo mini cukup merogoh kocek Rp45 ribu.

"Harganya memang double dari Jepang karena untuk menutupi cost-nya," ungkap Kelvin. Selain di Gandaria, Pablo juga berencana membuka cabang Pablo Cafe di Neo Soho, Central Park. Selamat mencoba cheese cake lumer satu ini.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya