Belajar Jujur dari Kisah Raksasa

(Budi Mulia/M-1)
15/1/2017 03:30
Belajar Jujur dari Kisah Raksasa
(Seno)

ADA seorang pengembala domba yang pergi ke gunung ke padang rumput. Pengembala tidur di bawah pepohonan. Ia terbangun karena bosan tidur melulu. Tolong... tolong... ada raksasa, yang ingin memakan domba. Raksasa... raksasa... raksasa... di mana? Mari kita bantu. Kalian tertipu. Tolong... tolong... ada raksasa yang ingin memakan domba. Kami sudah tidak percaya lagi. Maaf teman-teman saya tidak akan berbohong lagi. Itulah sepenggal lirik dari lagu yang dimainkan sekelompok anak dalam memperingati Hari Antikorupsi, di Taman Teater Ismail Marzuki, Jakarta pada 22-23 Desember.

Puluhan pelajar yang tergabung dalam Jendela Ide ini akan menunjukkan kebolehan mereka dalam bermain teater musikal bertemakan antikorupsi berjudul Raksasa, Bisikan Akar Putih dari Pohon tak Bertepi. Pembelajaran tentang integritas yang terdiri dari kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, kerja keras, kepedulian, disiplin, sederhana, adil, berani, dan kesabaran ini tersaji dalam pertunjukan selama 100 menit. Salah satu kisah yang diangkat, pengembala domba yang tidak jujur dalam menjalankan tugasnya. Memang, kebohongan yang dilakukannya ini akibat kejenuhan si pengembala setelah bertahun-tahun menjalani profesi tersebut. Namun, saat sikap negatifnya itu ketahuan banyak orang, dia harus membayar mahal karena hilangnya kepercayaan dari semua orang.

Pesan bagi pemain dan penonton
Saat ditemui di sela-sela latihan di Sabuga, ITB Bandung, Kamis (15/12), produser teater musikal Raksasa, Bisikan Akar Putih dari Pohon tak Bertepi, Kak Andar Manik, mengatakan pesan kejujuran ini ingin disampaikan betul kepada setiap anak-anak yang hadir dalam pertunjukannya nanti, baik yang menjadi pemain maupun penonton. “Besarnya arti kejujuran ini harus disadari betul, terutama oleh anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Kami mempersiapkan pertunjukan
ini selama dua bulan agar bisa terserap dan dihayati dengan baik oleh anak-anak!” kata Kak Andar.

Kerja sama dengan KPK
Seniman lulusan Institut Teknologi Bandung ini menjelaskan pertunjukan teater musikal terselenggara berkat kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diharapkan, teater musikal ini menjadi media yang baik dalam menyampaikan nilai-nilai integritas kepada anak. Kerja sama Jendela Ide dengan KPK bukanlah yang pertama kali. Teater musikal ini terinspirasi oleh kerja sama sebelumnya saat menggelar pelatihan pada anak-anak tentang antikorupsi.

Saat itu, salah satu pelatihan yang dilakukan ialah menciptakan lagu yang liriknya diinspirasi dari nilai-nilai integritas. Sebelum membuat lagu, ratusan anak yang mengikuti kegiatan tersebut diberi pemahaman yang jelas akan nilai-nilai itu sendiri. “Setelah mereka paham apa itu nilai-nilai integritas, mereka membuat lagu dengan metode kata, nada, dan rasa yang mereka rasakan,” ujar seniman berambut panjang ini. Berdasarkan hasil penilaiannya saat itu, terciptalah lima lagu yang menginspirasi teater musikal Raksasa, Bisikan Akar Putih dari Pohon tak Bertepi ini. “Lagu-lagu ini pernah dipertunjukkan di 10 pertunjukan dan mendapatkan Anugerah Musik Indonesia untuk suara vokal anak terbaik,” ujar Kak Andar.

Pohon harapan
Selain menggelar workshop ‘bunyi’, kerja sama Jendela Ide dengan KPK saat itu pun dilakukan dengan mengungkapkan harapan dari setiap peserta yang seluruhnya anak-anak itu. Mereka menuliskan harapan pada selembar kecil kertas yang kemudian dirangkai menjadi akar pohon. “Rangkaian akar putih ini yang nantinya jadi properti di dalam pertunjukan ini, termasuk suara yang direkam dalam workshop bunyi (menciptakan lagu), akan jadi sound bank untuk pementasan ini,” tuturnya seraya menyebut teater musikal itu pun dihiasi juga video mapping.

Selain pertunjukan musikal, di Taman Ismail Marzuki nantinya digelar pameran animatorium, penerjemahan sinopsi teater musikal tersebut ke dalam permainan (gim). Anak-anak akan memainkan gim yang divisualkan ke dalam layar besar. “Di sinilah nilai integritas akan disampaikan melalui permainan ini,” kata dia.

Mengikis korupsi
Spesialis Kampanye dan Sosialisasi KPK, Kak Indraza Marzuki, mengatakan kerja sama dengan Jendela Ide merupakan bentuk pencegahan korupsi yang dilakukan pihaknya. “Anak-anak ini calon pemimpin di masa depan. Kami berharap saat mereka memimpin, saat mereka berperan, korupsi ini benar-benar hilang,” kata Kak Indraza di sela-sela latihan teater musikal tersebut. (Budi Mulia/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya