Eksis dan Sukses di Youtube

DILA RIZKY ANISA Jurusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran. muda@mediaindonesia.com
15/1/2017 01:30
Eksis dan Sukses di Youtube
(DUTA)

USIANYA baru menginjak 17 tahun, tapi namanya sudah terkenal di dunia maya. Hal itu dibuktikan dengan subscriber yang nyaris menyentuh angka 100 ribu pada akun Youtube miliknya. Sejak kelas 1 SMA, Nada Syifa sudah mengunggah video-video pribadinya ke dunia maya. “Awalnya iseng banget upload video ke Youtube, terus banyak yang minta untuk upload lagi. Sampai sekarang deh nge-vlog,” kenang Nada saat ditemui Muda di sebuah mal di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (11/1).

Ditemani sang mama yang merangkap sebagai manajer pribadinya, Nada yang mengandalkan kamera mirorless berkisah pada Muda tentang kiprahnya sebagai vlogger. Ia mengatakan dari vlog ia bisa belajar banyak, tidak hanya cara berbicara, tapi juga bagaimana dirinya bersikap di depan kamera. “Untuk menjadi vlogger tidak perlu menjadi orang lain, cukup menjadi diri sendiri, asal tetap pada batasan yang normal,” jelas Nada. Cewek berhijab ini menjelaskan bahwa video-video yang ia unggah ke akun pribadinya murni hasil kreasinya sendiri. Tidak ada tim yang membantu, semua ia lakukan sendiri.

Meski kewalahan, dengan mengambil dan mengedit video sendiri, hasilnya akan lebih memuaskan dan sesuai dengan keinginan. Nada mengatakan saat ini sudah banyak sekali vlogger di Indonesia. Ia pun menjelasakan bahwa mempunyai ciri khas tersendiri merupakan cara agar bisa tetap eksis menjadi seorang vlogger. “Aku punya opening yang khas di setiap video-video aku,” ujar Nada yang berfokus pada tutorial berdandan. Sang mama pun tidak merasa keberatan dengan aktivitas anaknya tersebut. Ia justru mendukung dengan mendampingi kegiatan anaknya tersebut. Selama kontennya bersifat positif, ia merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Berprestasi
Serunya menyeriusi dunia vlogger juga digeluti Aulia Rizsa Wirizqi atau yang lebih dikenal dengan nama Aulion. Ia sudah menekuni dunia vlog lebih dari lima tahun yang lalu. Mahasiswa Multimedia Nusantara jurusan fi lm ini mengaku sejak kecil memang bercita-cita menjadi sutradara. Sejak SD ia sudah belajar memegang handycam, kemudian mulai membuat film-film pendek dengan teman-temannya. Kehadiran Youtube diakuinya membuka ruang bagi Aulion untuk lebih bebas dalam berkreasi.

“Saat SMP saya baru mengenal Youtube, dan platform ini yang akhirnya saya gunakan untuk menunjukkan karya saya ke publik,” ujar Aulion saat diwawancarai melalui surat elektronik Senin (9/1). Kini subscriber Aulion sudah melebihi 300 ribu di akun Youtube miliknya. Bagi Aulion sendiri, vlog itu tidak sebatas daily life. Setiap video yang diunggah dengan sentuhan personal ditambah dengan karakter sendiri sudah ia anggap sebagai vlog. Ketika ditanya mengenai pengalaman paling berkesan selama menjadi vlogger, Aulion mengatakan, diundang ke backstage konser Taylor Swift di Los Angeles, AS, merupakan pengalaman paling seru dan tidak terlupakan.

“Di sana saya disponsori brand untuk ngevlog aktivitas di Los Angeles. Videonya bisa dilihat di akun Youtube saya,” Jelas Aulion. Ternyata menjadi seorang vlogger pun bisa memberi prestasi tersendiri, setidaknya begitu dari pengalaman yang di bagikan Aulion. Ia pernah masuk menjadi salah satu nominasi Top 5 Youtube Personality Award dalam acara Infl uence Asia 2015 di Singapore. Meski tidak mendapat penghargaan apa pun, ia sangat bersyukur bisa masuk nominasi tersebut. Pria berkumis tipis ini pun menjelaskan bahwa konten-konten yang ia unggah di vlognya lebih banyak mengenai creative music video & vlogs. Konten yang Aulion ciptakan pasti selalu berhubungan dengan musik dan warna.

Ketika ditanya alasannya, ia mengatakan ingin menampilkan keceriaan dalam setiap videonya. “Saya bikin video untuk menyampaikan ke semua orang bahwa bahagia itu bisa dengan karya dan bisa dengan cara yang sederhana,” ungkap Aulion. Dalam menanggapi fenomena vlogger yang semakin banyak saat ini, Aulion pun mengaku antara senang dan sedih. Baginya, saat ini semakin banyak content creator yang karyanya masih fresh. Namun, di balik itu ia juga merasa sedih karena ada saja vlogger yang melanggar aturan.

“Kita memang bebas berpendapat, berkarya pun juga bebas. Namun, harus tetap ikuti aturan yang ada dan harus tanggung jawab dengan semua karya yang dibuat,” jelas Aulion. Tentu keuntungan yang didapat, selain popularitas di dunia maya, para vlogger pun mendapat keuntungan secara fi nansial. Aulion sendiri mengaku terkadang ia mendapatkan sponsor untuk membuat video. Tentunya ia selektif terhadap produk ada yang ia iklankan di akunnya karena ia hanya menerima brand
yang memberikan dampak positif. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya