Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DENGAN membawa kardus, para siswa kelas 6 SD Madania ini memburu pengunjung dan orangtua peserta saat acara Hari Anak yang berlangsung Kamis (17/11) lalu.
Mereka menjelaskan dan menawarkan kesediaan para pengunjung untuk mengisi kardus tersebut dengan uang.
Eiits, mereka bukan meminta-minta layaknya pengemis ya sobat! Tapi mereka meminta keikhlasan dan kepedulian untuk mendonasikan sebagian uang pengunjung untuk membantu proyek mereka menyayangi dunia ini.
Wah, masak sih? Enggak percaya? Yuk ikuti Medi!
Syarat lulus Sobat, tahukah kamu bahwa bumi yang kita tinggali tengah mengalami krisis? Seperti pencemaran udara yang disebabkan sektor industri, transportasi di seluruh dunia, hingga perusakan hutan-hutan alam yang semakin tidak terkendali.
Ya benar, krisis tersebut terjadi akibat ulah manusia! Lalu apa yang sudah kalian lakukan untuk dunia yang kita tempati ini?
Di Sekolah Madania, Bogor, Jawa Barat, ini siswanya sudah diberi pemahaman tentang itu semua, lo, sobat, terlebih masuk mata pelajaran Primary Years Program (PYP) Exhibition.
Program itu merupakan program wajib bagi siswa yang duduk di tahun terakhir PYP di sekolah berbasis IB (international baccalaureate). Karena wajib, program ini menjadi syarat kelulusan dari sekolah, lo, sobat.
"PYP Exhibition ini memang wajib dan syarat lulus bagi semua siswa kelas 6 yang dikerjakan secara kelompok," kata Bu Andini Wulandari, PYP Exhibition Coordinator.
Tahun ini PYP Exhibition mengambil tema Sharing the planet, dengan ide sentral manusia memiliki hak dan kewajiban dalam perjuangan berbagi sumber daya alam yang terbatas.
Siswa kelas 6 dibagi menjadi 10 kelompok yang kemudian membuat proyek berkaitan dengan tema yang dipilih, di antaranya hewan langka, kerusakan hutan, pencemaran, dan pertambangan.
Mereka harus menganalisis dan mengusulkan solusi-solusi atas berbagai isu atau permasalahan dunia yang nyata, berdasarkan apa yang telah mereka pelajari di PYP. Keren kan sobat?
Riset
Dalam mengerjakan tugas itu, mereka harus mencari informasi yang lengkap terkait dengan proyek yang akan dilakukannya sebagai bentuk tindakan melindungi lingkungan.
Ya, sobat, mereka melakukan riset bukan hanya lewat internet, melainkan juga mendatangi langsung instansi terkait.
"Kami datang ke Yayasan Badak Indonesia (Yabi) untuk melakukan riset terkait badak. Ternyata di dunia ini hanya ada sekitar 3.000 badak dan itu habitatnya hanya ada di Ujung Kulon," kata Ali bersama timnya yang melakukan proyek terhadap hewan langka, khususnya badak.
Selain itu, ada Selma bersama timnya yang melakukan riset ke ICRAF (World Agroforestry Centre) untuk mengetahui alasan orang menebang pohon sembarangan, efeknya apa untuk kita, dan cara mencegahnya.
"Kami riset tanggal 10 November ke ICRAF, kami belajar banyak. Pohon itu sangat penting, yakni memberikan oksigen, makanan, hingga alat seperti pensil, kertas, hingga kayu untuk berbagai kegunaan," kata Selma.
Tim yang lain pun melakukan riset ke Bank Sampah Bogor, Talisman Energy, Wildlife Conservation Society (WCS), IAR (International Animal Rescue), dan SPBU Jampang.
Menurut Bu Andini, hal semacam ini harus dilakukan karena para siswa dituntut untuk bersikap sebagai seorang yang berpengetahuan luas, sebagai orang yang bisa memberikan pesan dan pikiran yang terbuka.
Pameran mini
Diselenggarakan berbarengan dengan peringatan Hari Anak Sedunia di Madania (17/11) mereka pun ingin menularkan ilmu kepada semua orang tentang keadaan bumi.
Di booth, proyek yang dipamerkan meliputi tugas tertulis, presentasi, penggunaan teknologi, dan pertunjukan seni.
Ada pula papan penjelasan tentang proyek yang mereka lakukan.
Mereka pun tak ragu untuk mengajak semua orang turut andil membantu bumi ini, yakni seperti penggalangan donasi yang nantinya diserahkan ke tempat-tempat tertentu.
"Donasi yang kita dapatkan baru Rp334 ribu. Nantinya kami akan menggalang donasi ke kelas-kelas dan guru-guru juga," kata Ryan.
Pameran itu merupakan setengah perjalanan siswa dari kegiatan ekshibisi sebenarnya.
Hingga saat ini tahapan baru mencapai finding info atau mencari informasi.
Nantinya mereka akan merancang big project untuk the real PYP Exhibition pada Januari mendatang dengan berkampanye peduli lingkungan.
Wah, semoga tugas mulia mereka untuk menjaga bumi ini berhasil, ya, sobat.
Selain mereka, pikiran kita pun terbuka dong bahwa dunia ini perlu punya kesadaran orang-orang terhadap lingkungan, baik itu membuang sampah, memperlakukan hewan, hingga berhemat kebutuhan yang terbuat dari alam seperti pensil, tisu, dan plastik.
Yuk jaga bumi kita!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved