Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TEKNOLOGI mesin biodiesel yang menggabungkan dua teknologi, yaitu mikrokontroler arduino dan ultrasonik itu kini kian dimatangkan. Namun, Yosua Setiawan sang ketua tim tak hanya berkolaborasi dengan Christopher Harlim serta Hery Steven, dua kawannya dari Teknik Fisika Energi Universitas Surya, Tangerang, Banten, melainkan juga dengan para mentornya dari PT Pertamina (persero). Jika Yosua berfokus pada kualitas biodiesel yang dihasilkan bagus, Christoher mengembangkan desain alat dan pemograman data alat mesin biodiesel serta Hery merancang sistem kerja alat dan bahan, maka tim Pertamina memastikan inovasi mereka menjadi produk siap pakai.
Kolaborasi serupa juga dilakukan 17 finalis Proyek Sains Pertamina Olimpiade Sains (OSN) 2016, sejak mereka diumumkan lolos ke babak final pada Jumat (14/10) hingga seleksi nasional yang akan dilakukan pada November nanti. “Saya sendiri memang punya ketertarikan khusus pada bidang biodiesel. Ketika disebutkan biodiesel di Indonesia stagnan, saya mengajukan topik riset ini pada dosen pembimbing, yaitu Pak Pudji Untoro. Saya optimistis jika alat ini diimplemetasikan, Indonesia akan mencapai kemandirian energi,” kata Yosua kepada Muda, Jumat (21/10) di sela-sela kesibukannya beraktivitas di laboratorium serta ujian tengah semester.
Berkolaborasi dengan mentor
Kerja tim antara volunter pegawai Pertamina, para praktisi, dan mahasiswa pencetus ide inovatif terkait kemandirian energi itu, kata Yasman, Ketua Panitia OSN Pertamina 2016, menjadikan kompetisi tahun ini istimewa. “Kami ingin terus mendampingi hingga jadi produk siap pakai. Selama ini, produk mereka baru berupa prototipe dan berskala lab. Pendampingan dilakukan agar produknya dapat di-scale up. Para mentor layaknya katalis dalam reaksi kimia dan menjadi tim sukses para fi nalis sehingga mereka punya kans tinggi untuk jadi tim terbaik,” kata Yasman.
Berfokus pada penyiapan prototipe mesin pembuat biodiesel ini, Yosua mengaku akan terus mematangkan ide serta efi siensi pembuatan ataupun pengoperasiannya, baik dari segi biaya dan waktu. “Targetnya, menghasilkan biodiesel dari minyak sawit dua liter sesingkat mungkin. Alat akan terus dikembangkan sehingga memanfaatkan minyak goreng bekas. Penggunanya terutama petani kelapa sawit serta nelayan,” lanjut Yosua yang mengaku cukup tertantang berkompetisi dengan peserta proyek sains lainnya yang berasal dari kampus yang namanya telah lebih dulu eksis di OSN Pertamina.
Dipertemukan dengan LIPI
Jika Yosua masih terus memantapkan risetnya agar berkesinambungan dan aplikatif sekaligus jadi jawara, Yoanes Maria Vianney telah jadi jawara tahun lalu. Kini upaya berkontribusi untuk kemandirian energi Indonesia ia terus kembangkan dengan mengoptimasi prototipe. Bersama dua anggota timnya dari Jurusan Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Surabaya, Jawa Timur, Yoanes berjaya dengan Yellow Green Microalgae Nannochloropsis oculata as a New Source of Electricity. “Secara garis besar, kami mengupayakan pemanenan energi listrik memanfaatkan konsep sel Volta serta mempertahankan energi listrik yang dihasilkan dengan memberikan Nannochloropsis oculata, suatu mikroalga yang melimpah di laut Indonesia, pada sisi katoda,” kata Yoanes.
Nannochloropsis oculata yang mengandalkan reaksi fotosintesis, lanjut Yoanes, tentu tidak mencemari lingkungan. Malah, mikroalga ini mengambil CO2 dan merubahnya menjadi biomassa, kemudian dipanen menjadi listrik. “Sudah tentu, listrik yang dihasilkan akan bersifat kontinyu selama ada sinar matahari, dan tentu sinar matahari di Indonesia melimpah, dan merupakan suatu energi yang bersih dan hijau,” kata Yoanes yang kini berencana memproduksi mutan Nannochloropsis oculata agar mampu mengasamkan media karena telah didapatkan korelasi bahwa semakin asam suatu suspensi mikroalga, semakin besar pula listriknya.
Pengembangan lainnya, kata Yoanes, mengganti sisi anoda yang dulunya masih menggunakan logam, seperti magnesium dengan bakteri sehingga pada akhirnya, konsep ini akan menjadi total berkonsep biological microbial fuel cell. “Kami juga berterimakasih pada Divisi CSR Pertamina karena telah dikenalkan dengan Puslit Bioteknologi LIPI yang memiliki lab mikroalga. Dengan adanya perbincangan dengan Puslit LIPI, kami mendapat banyak hal menarik tentang prosedur pengoptimalan Nannochloropsis oculata,” kata Yoanes yang menyakinkan potensi risetnya jadi kabar gembira bagi Indonesia, negeri yang cahaya mataharinya sama melimpah dengan air laut.
Listrik dan biofuel
Tak menyerah kendati bukan belatar teknik sehingga menghadapi tantangan dalam penghitungan scale up mikroalga sambil mempertahankan kondisi lingkungan dan produksi, Yoanes bahkan telah punya solusinya. “Perlunya tim kami studi lanjut karena tidak bisa peneliti membuat produk. Untuk itu, multidisiplin, kerja sama antarfakultas dapat menyelesaikan tantangan ini.” Istimewanya lagi, Yoanes mengklaim risetnya juga merupakan sistem energi terbarukan yang kontinu. “Karena Nannochloropsis oculata yang telah dipanen ini juga mampu diolah menjadi biofuel. Sistem yang saling terkait dan sustainable untuk memproduksi energi inilah yang menjadi keunggulan kami,” ujar Yoanes.
Sepatu power bank
Berjalan sambil menabung e nergi, listrik yang dihasilkan dari peranti sepatu istimewa itu akan disimpan di peranti serupa power bank, itulah ide yang ditawarkan Stephanie Singajaya serta dua anggota timnya, Chaterine Stephanies serta Gabriela Elena. Satu kampus dengan Yoanes, Stephanie masuk daftar 45 besar kendati tak lolos ke babak final. Namun, karyanya Application of piezoelectric effect : eletricity generating shoes as a hand phone charger, , tetap saja seru buat dieksplorasi.
“Alat ini menghasilkan listrik dari piezoelectric, sejenis alat penghasil listrik, yang diselipkan pada sepatu. Alat ini sekaligus menjadi pemacu bergerak aktif,” kata Stephanie yang telah menyelesaikan 80% proyeknya. Ia optimistis karyanya dapat segera dipasarkan dan kesuksesan eksis di OSN menjadi salah satu pengungkitnya. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved