Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Indonesia kian juara di perbatasan kawasan timur. Kita memasok sebagian besar kebutuhan hidup negeri tetangga, mulai isi perut hingga material infrastruktur.
Bangunan sederhana berdinding kayu bercat kuning itu senantiasa sibuk. Dengan berpenampilan hampir serupa dengan warga lokal Atambua, penduduk Timor Leste silih berganti mendatangi Pos Lintas Batas Negara di Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu. Mereka datang untuk meminta izin sebelum menginjak wilayah Indonesia.
Namun, kesibukan juga terjadi beberapa belas meter dari sana. Sabtu (15/10) siang yang terik itu, truk datang silih berganti membawa aneka material dan belasan pekerja bekerja merapikan konstruksi jalan yang telah diaspal mulus.
"Sempat kami dengar, ada rencana, Senin depan pos ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo, tapi katanya dibatalkan. Enggak apa-apa. Yang penting kita bisa segera pindah ke sana. Bangunannya lebih baik. Seperti yang diinginkan Presiden, perbatasan negara harus tampil bagus dan hasilnya, ya, seperti itu, megah dan lengkap kan?" kata Samuel, petugas karantina di pos itu.
Samuel yang menjadi bagian tim pengawal kedaulatan Indonesia setiap hari berkolaborasi dengan petugas imigrasi serta bea cukai. Mereka mesti memastikan perlintasan manusia, barang, termasuk tumbuhan, hewan, dan olahannya, sesuai dengan prosedur sehingga tak merugikan negeri ini.
Kabar baiknya, di tengah berbagai tantangan, anak-anak muda yang mendominasi wajah-wajah petugas di sana membuat berbagai pembaharuan yang dicanangkan bisa ditancap gas. Masyarakat kedua negara terus diedukasi agar tertib administrasi dan isu yang kini sedang panas, pungli, pun dikikis.
Fokus di timur
Jadi, pada penghujung 2016, ketika Samuel dan kawan-kawannya akan berpindah ke pos yang baru, bukan cuma penampilan gedung dengan atap sao ria tenda bewa moni koanara yang lazim ditemui di Kelimutu serta Mbaru Niang, rumah adat di Wae Rebo yang membuat Indonesia di tapal perbatasan kian keren. Para petugas yang mengawal kinerja pos perbatasan dan memastikan Indonesia mendapatkan manfaat dari interaksi dengan warga Timor leste di wilayah terluar itu pun mestinya tampil optimal.
Muda berjumpa Dani dan Widiharta, dua petugas PT Waskita yang mengawal konstruksi pembangunan di sana. "Indonesia memang sudah saatnya enggak cuman ngomongin Jakarta dan Jawa. Perbatasan juga harus dikawal betul agar kedaulatan keamanan dan harkat bangsa kita terjaga," kata Dani, pemuda Yogyakarta yang telah hampir setahun terlibat dalam proses pembangunan itu.
Kerennya lagi, material yang digunakan Dani, Widi, dan ratusan pekerja lainnya pun didatangkan Semen Tonasa, produsen semen di Sulawesi Selatan, yang memang berkomitmen untuk terus menggenjot fokus mereka berkontribusi pada pembangunan Indonesia Timur sehingga Atambua dan wilayah perbatasan, dan bahkan Timor Leste, menjadi salah satu sasaran utamanya.
Terus membangun
Berjarak kurang dari 5 kilometer dari pos perbatasan itu, gudang yang menampung jutaan sak semen, serta truk-truk yang silih berganti melakukan bongkar muat, yang datang dan pergi dari Pelabuhan Atapupu, juga tak kalah sibuk. Bukan cuma untuk membangun wajah baru Pos Lintas Batas Negara Motaain di Belu, Semen Tonasa digunakan untuk pintu kegiatan serupa di pintu Indonesia lainnya, yaitu di Motamasin, juga di Belu serta di Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), serta tentunya berbagai pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah, swasta, dan masyarakat.
"Semen Tonasa menguasai 40% market share kebutuhan semen di wilayah Indonesia Timur, sementara kontribusi pada kebutuhan semen nasional 9% dengan total produksi hingga 5 juta ton," kata Direktur Utama Semen Tonasa Andi Unggul Attas, belum lama ini.
Dipasok Indonesia
Kolaborasi material yang baik, kesigapan pemuda-pemuda yang terlibat dalam pembangunannya, membuat Pos Lintas Batas Negara Indonesia menyamai, bahkan sama bagusnya dengan fasilitas serupa yang dimiliki Timor Leste. Muda, sebagaimana para pelancong lainnya, memang bisa mengeksplorasi hingga ke gerbang Timor Leste.
Setelah melintasi Sungai Motaain, yang disepakati sebagai batas wilayah dua negara, bangunannya yang memang telah lebih dahulu selesai langsung terlihat. Namun, bahkan sang petugas imigrasi membenarkan, Timor Leste masih sangat bergantung pada Indonesia.
Mulai mi instan, ban motor, mobil, hingga bahan bangunan, termasuk semen pun, masih dipasok dari Indonesia. Sementara itu, negeri yang memisahkan dari Indonesia sejak 2002 itu punya komoditas unggulan kopi dan kopra. Bahkan, kopi yang semula diekspor ke Indonesia lewat Atambua kini menghilang. Petani di sana menjualnya langsung ke Australia hingga Eropa sehingga kopi yang lazim disebut letefohoP> itu pun jadi barang langka di NTT.
Merayakan kerukunan
Istimewanya, masih hangatnya hubungan warga satu pulau itu pun dirayakan pada Cross Border Festival yang diadakan di Taman Kota Atambua pada malam hari seusai Muda mengeksplorasi ke Motaain. Kementerian Pariwisata memperkirakan sedikitnya 400 warga Timor Leste menyengaja datang sebelum pukul 4 sore, ketika pintu perbatasan belum ditutup.
Aksi finalis The Voice Indonesia, Nina Yunken dan Aline, membuat warga beda negara itu bernyanyi bersama, perbatasan kian berwibawa, produk Indonesia moncer di negeri tetangga, tetapi hubungan tetap hangat! (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved