Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BERJALAN merunduk menyiratkan kepedihan yang dalam, sementara di sisi lain tergambar belalai yang ukurannya lebih besar daripada si anak gajah sehingga menutupi sebelah matanya. Sematan kata 'fragile' samar-samar terbaca di kaki anak gajah tersebut.
Sang pelukis, Irene Hoff, mengatakan lukisan tersebut menjadi karya kesukaannya. Berangkat dari kisah banyaknya perburuan gajah, ia ingin mengabadikannya dalam sebuah karya yang bisa memantik empati para penikmat seni. Karya tersebut ia beri judul Motherhood.
Meskipun isyarat kepedihan itu tergambar jelas, Hoff tak ingin menyajikan hal yang kelam. Karena itu, ia mengemas itu dengan tampilan yang lebih masa kini. Bermain banyak warna dan motif menjadikan lukisannya ia sebut beraliran pop art. Bukan hanya sketsa tangan, Hoff juga menyajikan cetakan kertas-kertas bermotif yang diletakkan sebagai latar belakang inti lukisan hingga masuk pada inti lukisan. Motif pada kertas tersebut ia buat sendiri, kemudian dicetak. Motif tribal mendominasi karya lukis Hoff untuk memperkuat elemen budaya yang memengaruhi setiap karyanya.
"Sementara karya lukis saya dua dimensi, saya ingin tambahkan sesuatu supaya lebih keluar dan menghasilkan efek tiga dimensi. Caranya dengan menggunakan larutan lem dan diberi warna, lalu dimasukkan ke kantong plastik yang biasa digunakan untuk membuat whip cream pada kue. Untuk memudahkan saya membentuknya," kata pelukis yang sudah banyak melakukan pameran di negara lain seperti Australia dan Singapura, Selasa(27/9).
Kesukaannya pada cerita fabel pun menjadi salah satu inspirasinya dalam membuat karya baru. Karena itu, salah satu tema karyanya World of Beast berisikan ragam binatang seperti burung merak, kupu-kupu, orang utan, hingga ayam. Pun dengan kekagumannya pada peri dan malaikat yang kemudian dituangkan dalam sebuah tema karya, Ministry of Angels.
Pelukis asal Belanda yang sudah menetap di Bali selama lima tahun itu memang mengakui banyak inspirasi yang terkandung dalam sebuah karyanya. Karena itu, kita akan melihat karyanya seperti satu hal yang rumit. Semakin didekati, akan semakin banyak detail yang ditemukan. Pun dengan permainan warna yang berani dan memasukkan banyak elemen membuat Hoff menyebut karyanya sebagai sebuah kolase.
"Saya ingin membuat sesuatu yang funky, meskipun inspirasinya kerap datang dari masa lalu, seperti mainan saya sewaktu kecil, lalu toko-tokoh kartun, tetapi saya tuangkan dengan cara saya, memadukan keseimbangan warna dan makna dari beragam elemen," tukas perempuan yang hidup berdampingan dengan area persawahan yang luas ini.
Menjelajah Asia
Pengalamannya menjelajah Asia seperti Kuala Lumpur, Hong Kong, hingga Vietnam juga tertuang dalam tema World of Weast. Terjadi pertemuan antara budaya Barat dan Timur. Seperti pada sebuah lukisan yang memuat seorang geisha dengan aksesori kipas, juga pada lukisan seorang Buddha berdampingan dengan kemegahan bangunan khas Hollywood. Dari kejauhan, karyanya memang terlihat seperti permainan warna, tapi semakin didekati akan banyak elemen lain yang membangun satu karya.
"Sekitar satu minggu untuk satu lukisan dan Bali menyuguhkan banyak inspirasi untuk karya-karya berikutnya," pungkas perempuan yang memiliki ternak bebek ini. Akar feminisme pada Hoff juga terlihat kuat dari karya-karya yang memang banyak menampilkan rupa perempuan pada tema Reformation.
Pembukaan pameran dilakukan di taman tengah Hotel Pullman Bali Legian Nirwana. Taman berumput hijau dengan pepohonan bunga frangipani di beberapa sisinya dihias dengan menggunakan lampion berwarna-warni. Taburan bunga dan lilin juga menjadi penghias, dibentuk hati, sebagai jalur lewat para model yang mempresentasikan busana bergaya resor karya Lily Jean.
Pameran ini akan berlangsung hingga 11 Desember 2016 dan merupakan bagian komitmen dari Hotel Pullman untuk menampilkan ragam seni, baik berupa karya lukis, fotografi, maupun seni lainnya yang merupakan hasil seniman lokal maupun mancanegara.
Siti Retno Wulandari/M-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved