Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
EMPAT stan besar itu telah dipenuhi alat dan bahan kimia. Petunjuk penggunaannya pun telah disiapkan. Kira-kira apa, ya, yang akan dilakukan para peserta yang usianya 6-12 tahun ini?
Ternyata mereka akan menjadi seorang ilmuwan, lo, sobat dengan bereksperimen empat percobaan kimia. Wah seru kan sobat? Yuk ikuti liputan para Reporter Cilik Satrio Daniel Bodka, Viki, Irene Wirawan, dan Adinda Sabrina Budiawan kali ini!
Minggu (18/9), para repcil ini memang liputan sekaligus mencoba juga nih eksperimen kimia yang diadakan BASFS Kids Lab Indonesia, yakni program kimia interaktif yang diperkenalkan kepada anak-anak di Jakarta. Program yang dilaksanakan di Museum Bank Indonesia itu pun berlangsung selama tiga hari, yaitu 16 sampai 18 September 2016 dalam merayakan 40 tahun BASF.
"Dalam rangka merayakan 40 tahun tumbuh bersama di Indonesia, BASF membantu anak-anak belajar tentang reaksi kimia dalam setiap aspek kehidupan dan bagaimana produk-produk yang dapat membuat kehidupan menjadi lebih aman, mudah, dan menyenangkan tidak akan tercipta tanpa kimia," kata Presiden Direktur BASF Indonesia Bapak CP Chan.
BASF memulai program BASF Kids Lab di kantor pusat di Jerman pada 1997 dan hingga kini program itu telah dilaksanakan di lebih dari 30 negara, lo. Di Indonesia BASF Kids Lab telah berlangsung sejak 2005. Ada lebih dari 6.000 anak berpartisipasi dalam program itu sejak 2005.
Empat eksperimen
Sebelum memulainya, kami harus memakai apron atau yang sering disebut celemek dan goggle atau kacamata pelindung mata yang biasanya dipakai untuk seorang ilmuwan.
Percobaan pertama membuat slime, yeay! Pasti kalian sudah sering mendengar kata slime, bukan? Ya, di sini kami membuat slime berwarna hijau. Dengan bahan-bahan yang telah disediakan kakak pendamping, kami mulai bereksperimen. Dengan memasukkan 1/2 sendok tepung ke 50 ml air dan 1 sendok aktivator dan mengaduknya secara rata, kami berhasil membuat slime lo sobat. Ternyata di dalam air itu ada rantai polimer. Dengan memasukkan tepung dan aktivator, rantai ini bisa mengental dan saling mengikat satu sama lainnya lo sobat.
Percobaan kedua, kami beralih ke eksperimen superasorber. Kami diberi tahu benda apa saja yang dapat menyerap air lo, seperti tisu, spoon, dan superasorber yang merupakan produk dari BASF. Superasorber memiliki daya serap lebih besar hingga 1.000 kali beratnya sendiri. Saat kami mencoba memasukkan 1/2 sendok ke air 50 ml, air itu berubah menjadi gel lo sobat. Makanya superasorber menjadi bahan dalam popok bayi.
Selanjutnya kami membuat cacing yang bisa berubah warna. Tenang, bukan cacing benaran kok. Cacingnya terbuat dari sabun khusus yang dimasukkan ke air larutan bubuk ajaib. Warnanya merah muda dan biru. Di eksperimen ini, cacingnya bisa berubah warna sesuai dengan suhu air lo sobat. Jika dimasukkan ke air hangat, ia akan berubah menjadi abu-abu. Akan tetapi, jika dia masuk ke air dingin, ia kembali ke warna semula. Ajaib kan sobat? Reaksi kimia ini disebut termokromik.
Terakhir kami membuat gel yang sering anak laki-laki pakai agar mempertahankan posisi rambut. Pertama mengaduk 20 ml pelarut dan gel, setelah merata diberi 20 tetes cairan TEA atau zat untuk menyeimbangkan kadar asam PH, baru masukkan pewarna. Pelan-pelan gel itu kental lo, tapi belum bisa dipakai ke rambut. "Gel rambut ini belum bisa dipakai karena masih harus diberi vitamin, ya," kata Kak Fikri yang menjelaskan cara membuat gel rambut.
Nah gimana sobat, eksperimennya seru kan? Ya, percobaan kimia ternyata tak selamanya seram, bahkan bisa menyenangkan. Kamu bisa lo membuatnya di rumah. Eksperimen itu tentunya aman dan tidak berbahaya. Jadi siapa yang mau jadi ilmuan cilik? (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved