BANDUNG, sudah tidak diragukan lagi, merupakan surga bagi para pecinta kuliner. Kreativitas yang seolah tanpa batas membuat kota itu selalu menawarkan kreasi baru yang memanjakan lidah. Karena pamor Bandung sebagai pusat kuliner, para pecinta kuliner tahu mereka tak boleh buru-buru dan memandang sebelah mata pada jajanan kaki lima sekali pun.
Nah, apakah Anda tahu bahwa kuliner di hotel berbintang Kota Kembang pun tak kalah seru? Bahkan, siapa yang tahu bahwa menu di restoran dalam hotel tak melulu membuat mata mendelik saat melihat daftar harga yang memaksa rogohan kocek terlalu dalam?
Media Indonesia mengunjungi The Square Restaurant Novotel yang berada di Jalan Cihampelas No 23-25, Bandung, Jumat (7/8) lalu, dan lumayan terkejut oleh daftar harga yang ditawarkan. Setiap bulan, restoran dalam hotel berbintang empat itu rutin menggelar acara dengan tema-tema khusus. Tiap Sabtu sepanjang Agustus 2015 contohnya, tema yang diangkat ialah BBQ Korean food.
Berbagai olahan salad Korea, sushi Korea, dan olahan kim-chi yang segar menjadi hidangan pembuka. Untuk hidangan utama, ada delapan jenis. Ada olahan ayam dan daging pedas berbumbu, seperti buldak, bulgogi (sapi panggang yang diasinkan), dakjim (ayam tumis saus kental), ikan kukus dengan jamur korea, dan o-jing-uh bo kum alias cumi goreng pedas.
Lalu sebagai penutup, ada kue beras (gyungdan) khas Korea. Sesuai dengan temanya, tersedia juga iga sapi, chicken fillet, sayap ayam, sosis sapi dan ayam, dan seafood untuk barbeque.
Bagi penggemar hidangan Korea, semua hidangan itu membuat air liur menetes. Betapa tercengangnya kami, paket 'all you can eat' itu hanya dihargai sekitar Rp150 ribu per orang. Tiap Sabtu, paket hidangan itu bisa dinikmati mulai pukul 19.00-22.00 WIB. Dengan ditemani live music, malam Minggu pun terasa makin mewah.
Namun, tentu saja, apalah artinya harga yang meriah dan suasana mewah bila tidak disertai dengan rasa yang menggugah. Kami pun memilih menjajal menu alacart mereka yang harganya bervariasi, mulai Rp50 ribu-Rp200 ribu.
Crispy square pizza menjadi camilan pembuka kami. Piza gaya Novotel itu berbentuk kotak dengan adonan yang dibuat tipis. Pilihan topping-nya bervariasi, yaitu seafood, ayam, atau sosis. Saat mengintip Executive Chef Benny Irwan ketika menyiapkan crispy square pizza untuk kami, kami melihat bagian atas piza tersebut dibakarnya sejenak. Keju mozarella pun meleleh, sementara tepian dough (adonan) berubah keemasan dan makin renyah. Seporsi piza kotak tipis itu dibanderol Rp69 ribu.
Siang itu, chef Benny pun berbaik hati untuk menyiapkan hidangan baru yang akan dimasukkan ke daftar menu, yakni grilled cheese with chicken sandwich. Roti bulat dengan taburan wijen diisinya dengan irisan ayam dan keju yang meleleh. Ada kejutan dalam menu itu, yaitu berupa potongan nanas yang membuat roti isi itu terasa segar. Padahal, biasanya roti berisi ayam meninggalkan rasa jenuh di lidah. Hal itu disiasati dengan asam manis alamiah dari nanas.
Bagi para vegetarian, bisa pilih grilled cheese sandwich dengan isian jamur dan bawang bombay. Roti isi itu dilengkapi dengan keripik yang menyenangkan dan sambal berisi campuran paprika, bawang bombay, dan minyak zaitun. Menu itu dihargai Rp39.500 saja.
Ada juga menu promosi yang diganti tiap tiga bulan sekali. Kami tentu tak ingin ketinggalan menjajalnya dan memesan seporsi fried crab skewer with spicy mayo yang ada di menu promosi kali itu. Kalau sebagai pecinta kepiting yang menyukai sensasi usaha membuka cangkang hewan tersebut sebelum menikmatinya, Anda tidak cocok untuk menu fried crab skewer. Pasalnya, daging kepiting sudah diolah sedemikian rupa dan digoreng, ditemani saus mayonaise ringan.
Harga menu promosi itu Rp45 ribu. Lantaran diganti tiap tiga bulan sekali, pada Oktober nanti, Anda amat mungkin akan menjumpai menu promosi yang sama sekali lain bila sedang mengunjungi restoran tersebut.
Menu andalan Ada dua hidangan yang menyita perhatian kami. Pertama, sup buntut balado. Belakangan ini, memang banyak yang membuat variasi sup buntut. Chef Benny justru terinspirasi oleh masakan balado khas Sumatra. Dia pun membuat sup buntut balado.
Sesuai dengan namanya, buntut sapi goreng disajikan dengan bumbu balado dan merah cabai pun membalutnya. Bukan sup namanya bila tak berkuah. Namun, di sini sup berisi sayuran yang disajikan terpisah. Sajian itu terasa makin lengkap dengan keripik melinjo.
Namun, hidangan penutuplah yang betul-betul tak terlupakan, yaitu kue cokelat avokad. Dengan warna hijaunya, sepintas kue itu bisa dikira es krim. Kuenya betul-betul lembut dan lumer di lidah, sukses membuktikan bahwa perkawinan avokad dengan cokelat ialah pilihan yang menarik. Chef Benny mengungkapkan pastry mereka itu sempat meraih juara kedua dalam ajang salon culinaire.
Terbukti, rasa bintang empat mereka tetap terjaga meski dijual dengan harga kaki lima. (Her/M-5)