Jepang Tersembunyi di Jakarta

MI/THALATIE YANI
23/8/2015 00:00
Jepang Tersembunyi di Jakarta
(MI/IMMANUEL ANTONIUS)
BANGUNAN bercat hitam di kawasan Cikini itu tidak memiliki plang yang menyatakan bahwa lokasi tersebut ialah restoran. Hanya tirai hitam dengan logo 'Kokoro' yang menunjukkan nama restoran tersebut.

Di balik tirai itu, ada sebuah tangga berwarna hitam dengan lampion, tanaman, dan wewangian dari dupa di sisinya yang seakan menyambut tamu yang datang. Di puncak tangga tampak jalan berbatu seperti taman dan alunan musik Jepang yang memberikan suasana yang berbeda. Ada lima ruangan di situ, tiga ruangan dengan pintu geser dan lantai tatami. Tamu yang menggunakan ruangan itu harus melepas sepatu. Sandal khas Jepang tersedia bila tamu hendak keluar ruangan. Dua ruangan lainnya dilengkapi dengan meja dan kursi biasa.

Kurnia, Direktur Restoran Kokoro, mengaku restoran mungil itu hanya mampu menampung 24 tamu. Semua tamu pun harus melakukan reservasi lebih dahulu.

"Kami ingin mendesain mirip dengan yang di Jepang. Termasuk lokasi di Cikini yang mirip dengan Kyoto. Selain itu, kami tidak memasang plang di depan. Semoga itu bisa menjadi hidden Japan in Jakarta," ujar Kurnia kepada Media Indonesia di Jakarta, Sabtu (8/8).

Bukan hanya tempat yang mungil dan rahasia, semua staf pun tidak mengetahui menu yang akan disajikan executive chef Noriaki Nakamura hingga saat terakhir sebelum restoran dibuka. Selain itu, setiap tiga bulan, menu dan bahan baku makanan akan diganti. Tidak hanya itu, menu minuman pun bisa berubah setiap hari.

Bulu babi

Salah satu yang menarik perhatian di Kokoro ialah bahan baku bulu babi di menu pembuka. Ada tiga jenis menu yang tersedia sebagai pembuka. Pertama, kerang abalone yang dikukus dengan saus wasabi jeli dan kaviar. Kerang terasa kenyal dan lembut dengan letupan asin dari kaviar dan sedikit rasa pedas dari wasabi. Kedua ialah jagung muda, buncis, dan wortel yang digoreng crispy dan dibalut dengan saus kacang yang lembut.

Terakhir tersedia tofu dan bulu babi dalam kaldu. Keduanya menjadi pembuka yang lembut dan langsung lumer dalam mulut. Setelah itu, ada sup jernih dengan ikan isaki goreng yang memberikan kesegaran. Kaldu sup dituangkan langsung menggunakan teko kecil sehingga rasa renyah ikan isaki goreng masih terasa serta ditambah lobak dan potongan tipis daun bawang sebagai hiasan.

Tentu saja, saat menikmati makanan Jepang, yang tidak boleh ketinggalan ialah sashimi. Ikan tuna, salmon, blue fin, dan cumi tersaji dalam potongan kecil. Dengan memeras sedikit jeruk nipis yang tersedia, itu akan menambah kesegaran seafood tersebut. Anda bisa langsung menyantapnya atau sedikit memberikan wasabi dan soyu yang tersedia. Namun, meski tanpa wasabi dan soyu, dipastikan semua bahan makanan segar dan tidak ada rasa amis sama sekali.

Menu keempat ialah salmon yang dikukus dengan taburan rumput laut dan sayuran khas Jepang Gobo. Salmon diletakkan di tengah kuah miso dengan taburan daun bawang dan sedikit lobak. Ikan salmonnya dimasak dengan pas sehingga mudah dipotong dengan sumpit dan langsung lumer di mulut. Tidak hanya itu, makanan itu pun bisa dimakan bersama kuah miso. Taburan lobak dan miso akan berpadu menciptakan rasa segar dan sedikit pedas.

Bila belum puas, coba menu selanjutnya, yakni Japanese steamed egg custard with crab and fresh seaweed sauce. Anda akan merasakan perpaduan antara kelembutan telur, kaldu kepiting, jahe, dan rumput laut. Namun, ada sedikit rasa asin tertinggal setelah menyantapnya dan itu dapat membangkitkan selera makan untuk menu berikutnya.

Menu berikut pasti tidak ingin anda lewatkan. Daging panggang dengan sayuran. Daging yang dipilih bukan sembarang, melainkan daging sapi yang didatangkan langsung dari Imari. Itu wilayah di prefektur Saga, Pulau Kyushu. Daging panggang itu disertai saus kedelai dan wasabi. Ada juga terong, bunga lotus, dan kentang sebagai pendampingnya.

Daging masak medium-rare, tapi masih lembut. Ketika masuk mulut, daging seperti lumer dan meninggalkan rasa lemak yang tipis.

Sebelum menu penutup, coba nasi yang dicampur dengan ikan ayu atau ikan manis serta daun bawang. Nasinya sedikit berbeda dengan nasi di Indonesia yang panjang. Nasi yang disajikan pendek dan hampir bulat. Sebagai pendamping, tersedia sup miso merah dan acar Jepang.

Beras yang digunakan untuk sajian itu termasuk spesial. Pasalnya, beras itu hanya diproduksi sebanyak 600 kg per tahunnya.

Setelah tujuh menu yang disantap, tiba di penghujung untuk menjajal menu penutup. Potongan buah anggur, stroberi, blueberry, pisang, nanas, dan buah naga dengan saus manis menjadi penutup yang pas. Pelengkapnya ialah potongan jeli buah dan kue manis garing dengan marshmellow di dalamnya. Tidak ketinggalan ocha sebagai pendamping.

Sake

Kenikmatan bersantap makanan Jepang tentu tidak lengkap tanpa minuman khas 'Negeri Sakura', sake. Pilihan sake yang paling disukai ialah hakuryu junmai daiginjo.

Minuman yang terbuat dari beras yang fermentasi itu memiliki kandungan alkohol 15% dan warna bening seperti air putih. Awalnya terasa sedikit pahit seperti meminum anggur (wine), tapi meninggalkan kesegaran di langit-langit mulut.

Tidak hanya itu, coba juga Japanese sprits kurokame. Minuman beralkohol itu terbuat dari kentang dengan rasa buah-buahan. Bisa diminum tanpa atau dengan es batu. Aroma buah-buahan akan langsung tercium dari minuman yang juga berwarna jernih itu.

Untuk menikmati menu makan malam itu, Anda harus mengeluarkan dana sekitar Rp2,8 juta. Selain itu, Anda wajib memesan tempat terlebih dulu karena keterbatasan tempat duduk. Selamat mencoba. (M-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya