Koleksi Terjangkau Avantie

Bintang Krisanti
21/8/2016 11:07
Koleksi Terjangkau Avantie
(MI/GALIH PRADIPTA)

MEMPERLUAS pasar koleksi siap pakai sepertinya sedang bersemangat dilakukan Anne Avantie. Setelah April lalu meluncurkan marketplace Anne Avantie Mall, pada Senin (15/8) Anne membuka kios yang sama-sama menjual koleksi siap pakainya.

Dinamakan The Pendopo by Anne Avantie, kios temporer (pop-up) itu dibuka di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Anne mengungkapkan kios yang akan dibuka hingga 15 September 2016 itu sekaligus untuk merayakan HUT RI dan memuaskan cita-citanya untuk memasyarakatkan karya.

"Saya menyadari selama ini tidak semua lapisan masyarakat dapat menikmati buah karya desain saya... Meski dijual dengan harga yang berbeda, usaha dan tenaga yang dikeluarkan untuk koleksi ini saya rasa sama besarnya," kata Anne seusai peresmian kiosnya dan peragaan mini koleksi Avantie Atelier. Selain Avantie Atelier, label siap pakai lain yang tersedia di kios tersebut ialah Anne Avantie Heritage. Sebetulnya, sejak 2010, Anne sudah memiliki label siap pakai Batiken. Sesuai dengan namanya, label itu mengangkat batik, tetapi bukan baru melainkan kain batik lawas (lama dan bekas pakai).

Pada 2013, desainer asal Semarang itu meluncurkan lini siap pakai untuk kebaya yang dinamakan Anne by Avantie. Namun, Anne tidak menjelaskan alasan kedua label itu tidak dimasukkan kios maupun lapak daringnya.

Koleksi Avantie Atelier dan Anne Avantie Heritage juga mengingatkan pada dua label siap pakai yang lebih awal tersebut. Namun, sentuhan chic dan seksi terlihat menonjol.

Hal itu tampknya disebabkan paduan batik berwarna cerah dan potongan busana yang sangat muda. Contohnya ialah atasan blus batik berpotongan handkerchief yang dipadankan celana berbahan brokat biru muda.

Anne juga banyak mengeluarkan busana korset yang seksi yang kemudian dilapisi cape pendek di bagian luar. Padu padan batik dan brokat muncul di hampir setiap set busana.

Selain busana, Anne menawarkan koleksi kerajinan tangan seperti tote-bag batik, hand-bag, dan clutch anyaman dengan beragam pilihan warna. Produksi koleksi kerajinan tangan itu pun dikerjakan pekerja UKM yang dipayungi Anne Avantie Mall.

"Dengan menggandeng para pekerja UKM, saya tidak hanya ingin menyejahterakan dengan memasarkan produk mereka, tetapi juga mengubah mindset mereka dalam memproduksi karya fesyen. Selama ini fokusnya hanya memproduksi dengan cepat untuk mendapat hasil secepatnya juga. Padahal, kualitas belum memenuhi standar yang layak untuk menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri," kata desainer berusia 62 tahun itu.

Harga masuk akal

Meski dibuka di hotel internasional, koleksi yang ditawarkan di kios The Pendopo dibanderol dengan harga yang tetap masuk akal.
Untuk koleksi kebaya brokat harga berkisar Rp400 ribu hingga Rp3 juta, sedangkan koleksi kain dan baju batik berkisar Rp200 ribu hingga Rp1 juta, serta koleksi tas mulai Rp399 ribu.

Anne sendiri memastikan dirinya terjun langsung mengontrol label harga setiap produk yang dijual di kios pertamanya itu.
"Saya sendiri suka ngeri kalau beli barang-barang di hotel, harganya pasti mahal sekali. Apalagi saya sudah paham marginnya," kata Anne. Namun, masyarakat tidak perlu kahawatir karena harga koleksi ready-to-wear-nya tidak akan melonjak karena masuk hotel berbintang.

Anne pun mengaku masih terus berusaha menyeimbangkan tenaga antara produksi koleksi ready-to-wear-nya dan koleksi privat. Sejauh ini, ia hanya berani mematok produksi 500 baju dan 3.000 kerajinan tangan untuk Anne Avantie Mall. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya