Jelajah Lombok Satu Hari

Suryani Wandari
21/8/2016 18:00
Jelajah Lombok Satu Hari
(MI/SURYANI WANDARI)

LUANGKAN waktu seharian untuk menikmatinya, mengeksplorasi paduan kultur, sejarah, dan alam yang tersaji lengkap di sini.

Miniatur Rinjani
Namanya Narmada (baca: Narmade) Park atau Taman Narmada yang dibangun Raja Anak Agung Gede Ngrurah, yakni Raja Mataram Lombok Karang Asem Bali pada 1727. Di atas tanah dengan luas kurang lebih 30 hektare itu kita bisa menyaksikan pemandangan saat berada di Rinjani.

“Taman ini menjadi gambaran dari gunung paling tinggi di Lombok, yakni Rinjani,” kata Andi Samsuri, pemandu Taman di Kabupaten Lombok Barat.

Konon ceritanya saat Anak Agung Gede masih muda, ia tinggal di tempat ini. Setiap tahun ia selalu ke gunung untuk melaksanakan upacara besar agar hasil bumi Lombok makmur dan subur. Saat ia menua hingga tak bisa pergi ke gunung, ia membuat miniatur Rinjani, yang kini bernama Narmada.

Jika melihat dari Bale Terang, kita bisa menyaksikan pemandangan indah dengan tiga buah kolam utama yang memiliki karakteristik berbeda. Kolam yang berada di ujung sebelah kanan, misalnya. Kolam itu merupakan gambaran danau yang ada di atas Rinjani, yakni Segarana. Di sana terlihat satu perahu. Biasanya penunjung akan memancing di kolam itu.

Kolam yang berada di tengah bernama kolam dayang itu sudah beberapa kali mengalami pemugaran. Awalnya kolam itu merupakan tempat mandi para raja. Namun, sekarang kolam itu dijadikan kolam renang keluarga yang bisa dinikmati penunjung. Terakhir, kolam yang berhadapan langsung dengan Bale Terang merupakan tempat mandi para permaisuri dan selir-selir. Sekarang danau itu hanya diisi ikan. Tak hanya tiga kolam, di sini pun terdapat tiga tempat ibadah, yakni Pura Miru, masjid, dan gereja.

Saat mengunjungi Narmada, jangan lupa mengunjungi Museum Radio Rama yang berisi foto dan peninggalan raja. Bagi yang senang olahraga ekstrem, di sini pun terdapat flying fox terpanjang dengan melintasi kolam ujung. Istimewanya lagi, Narmada mempunyai rumah kecil yang banyak dikunjungi.

“Namanya Tirta Amarta yang memiliki arti air kehidupan,” kata Andi. Menurut kepercayaan, membasuh muka dengan air itu akan awet muda dan penglihatan pun lebih cerah. Saat memasuki rumah itu, pengunjung diharuskan memakai selendang kuning yang dililitkan di pinggang. Fungsinya sebagai penghormatan untuk para raja. Cukup lengkap, bukan?

Pesona Seger
Lombok menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, apalagi jika bukan kecantikan pantainya. Pantai di Lombok memang menyuguhkan pemandangan yang indah, baik itu ombak, laut, maupun sunset-nya. Salah satu pantai indah yang dimiliki Lombok ialah Pantai Seger yang berada sekitar kawasan Kuta Lombok, Kabupaten Lombok Tengah.

Pantai itu termasuk masih sepi dan jarang dikunjungi, padahal memiliki panorama yang indah dengan area yang cukup luas, ditambah air laut yang biru serta berpasir putih. Jika ingin melihat keseluruhan pantai, kita bisa menaiki bukit-bukit kecil di sekitarnya. Dari atas terlihat jejeran bukit dan deburan ombak putih menerpa pantai. Selain itu, di sisi lain kita bisa melihat monumen legenda suku sasak bernama Monumen Putri Mandalika yang menjadi salah satu daya tarik Pantai Seger.

Bicara sunset, Lombok pun mempunyai pantai yang menyuguhkan pemandangan indah tersebut, bernama Pantai Senggigi. Ya, pantai yang terkenal itu mempunyai garis terpanjang. Saat sunset tiba, itu menjadi pesona yang indah. Warna oranye dari matahari petang membias awan dan air laut. Perahu-perahu di bawahnya melengkapi keindahan sunset di Senggigi.

Kendi Maling
Jika Anda bingung untuk menentukan cendera mata untuk dibawa pulang, produk gerabah bisa jadi solusinya. Gerabah atau perkakas yang terbuat dari tanah liat hingga menjadi kerajinan khas Indonesia ini memang sudah ada sejak zaman dulu, ya. Di Lombok sendiri, gerabah sudah ada puluhan tahun lalu dengan khasnya berupa kendi maling.

Penampilannya mungkin tak akan berbeda jauh dengan kendi kebanyakan, tetapi tutup bagian atas kendi itu bersifat permanen atau hanya hiasan hingga tak dapat dibuka. Ini berkaitan dengan namanya, disebut kendi maling karena cara masuknya air sama dengan pencuri. Ya, masuknya bukan dari depan, melainkan dari belakang atau bawah.

Kendi itu mempunyai rongga panjang di bagian bawahnya untuk memasukkan air sehingga saat kendi dibalik, air tidak akan tumpah. Sederhana tapi unik. Menurut Haeniatun, pemilik toko gerabah di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, kendi maling menjadi salah satu favorit pengunjung dengan harga yang relatif murah. “Harganya bermacam-macam, mulai Rp100 ribu hingga Rp125 ribu. Kendi maling menjadi salah satu gerabah favorit di sini,” jelas Haeniatun.

Beragam wisata yang hadir di Lombok, mulai wisata pantai hingga wisata sejarah, menjadi kekuatan untuk menarik para pelancong. Tak mengherankan bila para calon wisatawan menjadikan Lombok sebagai salah satu daftar tujuan wisata favorit. (M-1)

miweekend@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya