Belajar Cerdas seperti Cindelaras

Michelle Maverick Reporter Cilik (Repcil) 2015 Siswa Homeschooling
21/8/2016 13:00
Belajar Cerdas seperti Cindelaras
()

Gimana rasanya nonton Ketoprak, kesenian yang para pemainnya anak-anak lalu mewawancarai mereka?

Ya! pada Minggu (7/8), aku dan temanku sesama Repcil, Nihaya, menonton pentas Dongeng dan Ketoprak Tari Anak-Anak Cindelaras di Gedung Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat. Ceritanya tentang Kerajaan Jenggala di Kediri yang dipimpin raja bernama Raden Putra. Raja beristrikan permaisuri yang baik dan sedang mengandung, tetapi ia juga mempunyai selir cantik tapi iri dengki.

Selir Raja berkomplot dengan pengawal untuk menyingkirkan permaisuri. Mereka memfitnah permaisuri dan meminta raja mengusir permaisuri. Namun, patih yang baik hati malah menjaga permaisuri hingga melahirkan anak bernama Cindelaras. Setelah Cindelaras dewasa, ia mempunyai ayam istimewa yang jago diadu dan bisa berbicara.

Hingga bertemulah Cindelaras dengan anak selir untuk adu ayam. Mereka mempertaruhkan nyawa Cindelaras dan takhta raja yang kelak akan disandang si anak selir.

Ketika ternyata kalah, anak selir tidak terima dengan kekalahannya dan beradu dengan Cindelaras hingga tewas. Saat itulah Cindelaras bertemu dengan raja dan terbongkarlah semua keburukan selir.

Namun, aku enggak mau ceritakan semua ya Sobat Medi, supaya kamu penasaran dan nonton Ketoprak ini pada pementasannya tahun depan. Ya karena Cindelaras rutin dipentaskan setiap tahun !

Berjumpa pemeran
Sebelum acara di mulai, aku sempat mewawancarai beberapa pemain di ruang kostum.

Saat itu, aku bertemu Paman Gery yang akan menjadi kawulo atau orang yang bertugas menyampaikan cerita kepada penonton. Cerita yang ditampilkan tahun ini memang sama dengan yang sebelumnya, tetapi pemainnya berbeda. Rencananya tahun depan akan menampilkan cerita berbeda.

Pada tahun ini, pemain kisah Cindelaras tidak hanya orang dewasa, tetapi ada anak kecilnya juga. Pemeran termuda di cerita ini berusia satu tahun, sedangkan pemeran utamanya anak kecil yang berperan sebagai Cindelaras, ternyata teman aku bernama Algani.

Kunci cerita Cindelaras ada pada ayamnya. Sang ayam mempunyai keistimewaan, dapat mengatakan kejujuran. Ia pun bercerita pada raja jika Cindelaras ialah anak raja yang tinggal di hutan karena diusir dari Kerajaan Jenggala.

Latihan akting dan menari
Para pemain Cindelaras berlatih sendiri di sanggar, sekolah, dan di komunitas. Setelah itu mereka berlatih bersama selama seminggu. Ternyata para pemain harus mengikuti audisi dengan membaca skrip dan akting. Sejauh ini mereka dapat menampilkan penampilan yang bagus.

“Latihan akting dan menghafal skrip yang panjang membuat aku sedikit capek, aku juga ikut teater di lain tempat lo dan senang rasanya bisa ikut main Ketoprak kali ini,” kata Algani.

Jujur dan cinta kebenaran
Ternyata, tokoh yang dikenal selalu membela hak-hak anak, Kak Seto pun ikut bermain. “Acara ini sangat baik karena membuat anak-anak menghargai dan mencintai kebudayaan bangsa sendiri. Pemain dan penonton juga mendapat pendidikan estetika dan etika dengan mengajarkan yang baik, yaitu kebenaran, kejujuran, keberanian, tidak berbohong, dan menyelesaikan konflik dengan dialog,” kata Algani.

Pentas Cindelaras memang keren, memperkenalkan kita tentang kesenian tradisional serta melatih anak tidak gugup! Tahun depan, semoga anak-anak pun dapat ikut serta memainkan musik gamelannya ya. Mari kita jujur, berani, dan membela kebenaran seperti Cindelaras! (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya