Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BUKAN Amerika Serikat, melainkan Kanada yang meraih emas pertama di Olimpiade 2016. Begitulah perandaian yang bisa kita buat jika ajang yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, itu memperhitungkan kostum nasional kontingen sebagai salah satu cabang lomba.
Kostum nasional yang digunakan para atlet di upacara pembukaan yang berlangsung Jumat (5/8) itu memang jadi pertunjukan menarik. Terlebih terlihat pula negara-negara yang memang mempersiapkan serius penampilan kontingen mereka.
Namun, desainer dan merek besar yang mereka gandeng nyatanya bukan jaminan untuk penampilan yang dipuji. Ada pula kejutan yang dialami Indonesia, yang dicemooh di dalam negeri tetapi banjir pujian di luar negeri.
1. Gaya Jalanan ala Kanada
Seperti telah disebutkan, kostum kontingen Kanada benar-benar pantas mendapat emas. Ini berkat potongan jas dan sweter yang mengadopsi gaya jalanan ala Justin Bieber, yakni dengan panjang hampir sepaha.
Namun, Dean dan Dan Caten, desainer kembar yang menciptakan busana itu, juga memasukkan siluet orisinal, yakni dengan siluet runcing dan berbelah di bagian belakang jas dan sweter. Itu sedikit mengingatkan pada tuksedo penguin. Panjang sweter yang melebihi panjang jas menguatkan kesan kasual. Atasan itu kemudian dipadukan dengan celana semi-legging hitam.
Di sisi lain, kedua desainer pemilik label Dsquared2 itu juga dengan cerdik menonjolkan karakter negara mereka dengan warna merah putih dan gambar daun maple di bagian belakang jas. Busana kontingen itu pun dipuji berbagai media.
2. Elegansi Inggris
Tak mengherankan jika busana kontingen Inggris yang dipimpin petenis Andy Murray menuai banyak komentar positif. Di balik busana jaket pas badan (slim fit) dengan aplikasi dua kancing berwarna navy blue tersebut, terdapat nama desainer dunia Stella McCartney yang berkolaborasi dengan brand sport Adidas. Tampilan atlet laki-laki semakin terlihat modern dengan padanan celana pendek berwarna putih, sedangkan atlet perempuan menggunakan jaket berwarna putih dengan dalaman kaus navy blue dan rok mini berwarna senada.
3. Paduan Busana Tradisional Indonesia
Inggris bukan satu-satunya yang layak menerima 'perak' soal kostum kontingen. Saingan berat mereka tidak lain ialah Indonesia.
Meski tampaknya pujian dunia lebih dialamatkan pada kostum tradisional yang dibuat Eko Tjandra, yang jelas tidak ada kritik yang dialamatkan pada seragam merah putih karya Prima Suci Ariyani. Media-media dunia justru menyebut Indonesia merupakan negara dengan kostum paling megah berkat paduan kostum emas (tradisional) dan seragam merah-putih.
Padahal, di dalam negeri, seragam tersebut banjir kritikan. Di media sosial banyak orang mencela motif kotak-kotak yang menjadi latar motif garuda. Jejak Prima yang tidak terdengar di dunia fesyen pun jadi pertanyaan.
Namun, pendapat dunia tampaknya juga menunjukkan bahwa penilaian busana kontingen berbeda dengan busana umum. Bisa saja di mata awam busana itu terlihat buruk, tetapi nyatanya bisa mencuri perhatian di tengah kerumunan ribuan orang.
4. Amerika Serikat yang Mirip Rusia
Ukuran nilai yang tidak sama antara busana kontingen dan busana biasa juga terlihat atas penilaian dunia pada kontingen AS. Meski netizen, termasuk netizen Indonesia, banyak memuji, nyatanya justru dicela habis para kritikus.
Kesalahan fatal busana karya Ralph Lauren ini terletak pada paduan warna yang dianggap justru mirip warna khas Rusia. Hal ini karena warna biru tua pada blazer yang kemudian dipadankan dengan blus garis-garis merah putih biru. Lagi-lagi biru yang dipilih memang bukan biru yang ada di bendera Star-Spangled Banner, melainkan biru gelap.
5. Celana Baggy Italia
Nama besar lagi-lagi tidak menyelamatkan pamor kontingen. Ini seperti yang terjadi pada negara pusat mode Italia. Giorgio Armani yang jadi acuan untuk baju-baju elegan nyatanya gagal memukau di ajang Olimpiade. Kesalahan besarnya dinilai pada celana berpotongan baggy yang membuat para atlet tampak jauh lebih berisi.
Selain itu, pilihan warna biru tua memang tampak membosankan dan 'pasaran' dengan kontingen yang lain.
6. Busana Tiongkok Lekat dengan Makanan
Kritikan pedas juga mengalir untuk kostum kontingen Tiongkok. Palet merah yang disertakan pada busana atlet laki-laki dan palet kuning terang dipilih untuk para atlet perempuan menimbulkan kesan berupa telur dadar dengan saus tomat. Belum lagi dasi berwarna pelangi yang dikenakan atlet laki-laki terlihat kontras dengan blazer merah. (dailymail.com/esquire.com/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved