Mari Bersepeda Keliling Desa

Grace Olivia Sihombing, Jurnalistik Universitas Padjadjaran/M-1
07/8/2016 17:00
Mari Bersepeda Keliling Desa
(DOK GRACE)

SOBAT Medi pasti punya hobi kan? Apa pun hobinya, pasti menyenangkan ya! Elan Jihad Muhammad, 13, sejak kecil punya hobi bersepeda berkeliling desanya di Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah.

Suatu hari, ia terpikir membuat komunitas bersepeda yang namanya School on Bamboo Bike alias SoBike. Sekarang, SoBike sudah punya sekitar 200 anggota di Salatiga, Temanggung, Surabaya, dan Bandung, lo! Rabu (29/6) lalu, Elan berbagi cerita kepada Medi tentang prosesnya membuat komunitas SoBike.

Berawal dari sepedaan dengan teman

Awalnya, Elan cuma bikin komunitas bersepeda biasa untuk berkeliling desa bareng teman-temannya. Awal tahun lalu, tanpa sengaja ia dan komunitasnya bersepeda sampai ke sebuah sekolah negeri di sana. "Aku melihat murid-murid di sekolah itu kok kayaknya bosan dan capek belajar di ruang kelas. Langsung deh kepikiran untuk bikin proyek sepedaan sambil belajar," kata Elan yang juga suka menonton video-video di Youtube ini.

Mendatangi guru

Kegiatan utama SoBike ialah bersepeda sambil mendatangi para guru atau master di bidang yang mereka ingin pelajari. Misalnya, mereka pernah mendatangi komunitas Sapu Upcycle untuk belajar bikin aksesori seperti sendal dan tas dari bahan ban dalam yang sudah tidak terpakai. Mereka juga pernah belajar tentang arsitektur dan cara memanfaatkan bahan lokal untuk mendesain bangunan langsung dari Budi Pradono, seorang arsitektur profesional.

"Di sekolah kan, guru yang mendatangi murid. Kalau di SoBike, kita yang naik sepeda mendatangi guru-gurunya, jadi lebih seru," kata Elan. Selain itu, Elan dan komunitasnya juga sering bikin diskusi kecil tentang isu-isu yang ada di sekitar desa. Dari diskusi itu, SoBike menciptakan proyek-proyek baru. Contohnya, Elan dan teman-temannya pernah bikin gerakan mengajak warga desa untuk tidak membakar sampah karena asapnya akan mengotori udara.

Impian ke Jepang tercapai

Waktu Elan berusia 10 tahun, ia membuat sebuah papan impian alias vision board. Di situ ia menuliskan keinginannya untuk pergi ke Jepang pada usia 12 tahun tanpa orangtua. "Aku pengin pergi karena diri aku sendiri, bukan karena ikut orangtua," cerita Elan.

Impian itu pun tercapai karena idenya membuat SoBike ini terdengar oleh profesor Fumi Kazu Masuda dari Universitas Kyoto, Jepang. Profesor Fumi Kazu mengetahui ide Elan dari teman sang ayah yang juga menjadi mentornya, Singgih Susilo. Om Singgih adalah penggagas kegiatan bersepeda bambu bernama Spedagi.
Elan dan Om Singgih pun bekerja sama sehingga sepeda berbahan bambu petung menjadi ikon sepeda yang digunakan SoBike dalam kegiatannya.

Elan diajak ke Jepang untuk menjelaskan komunitas SoBike buatannya ini dalam sebuah konferensi internasional pada 2015 lalu, tepat saat ia berusia 12 tahun.

Elan menjadi pembicara termuda dalam konferensi internasional tersebut. Idenya disukai banyak orang hingga akhirnya diterapkan pula di beberapa desa di Jepang.

Buat sekolah yang asyik

Saat ditanya soal cita-cita, Elan menjawab ingin jadi seorang videografer dan sutradara. Alasannya ialah supaya ia bisa mendokumentasikan semua kegiatan SoBike dan tempat-tempat di pelosok Indonesia secara profesional. "Nanti pengin aku publikasikan video-videonya lewat Youtube," kata Elan yang belajar di rumah alias home schooling sejak TK ini.

Elan sudah mulai mempelajari videografi sejak akhir tahun lalu dari seorang mentor yang ia temui saat mendatangi pameran lukisan di Pekalongan, Jawa Tengah. Ia belajar cara membuat alur cerita dan teknik pengambilan gambar yang baik secara daring lewat Skype. "Itulah pentingnya ngobrol dan sharing sama banyak orang, bisa dapat banyak informasi dan pengetahuan," kata Elan.

Selain itu, Elan juga masih punya banyak impian lainnya, salah satunya membuat sekolah sendiri. Ia ingin membuat sekolah yang membuat murid-muridnya belajar sesuai dengan keinginan anak-anak. Mereka bisa memilih pelajaran, cara belajar, dan gurunya sendiri. Mirip dengan pengalamannya home schooling dan kegiatan yang dilakukan lewat SoBike selama ini.

Ia juga ingin membuat SoBike lebih dikenal dan dilakukan banyak orang. "Nanti aku akan buat panduan dan standar supaya orang lain lebih mudah menjalankan SoBike di tempatnya," kata Elan.
Semua impian Elan didukung penuh oleh kedua orangtuanya. Sejak kecil, Elan selalu diberi kesempatan untuk memilih apa yang ia ingin lakukan. Wah, selamat mewujudkan impianmu satu per satu ya, Elan! (Grace Olivia Sihombing, Jurnalistik Universitas Padjadjaran/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya