Sang Jawara Ide, Aplikasi untuk Panitia!

Grace Olivia Sihombing Jurusan Jurnalistik, Universitas Padjadjaran
07/8/2016 14:00
Sang Jawara Ide, Aplikasi untuk Panitia!
(DOK GRACE)

GELAK tawa pecah memenuhi ruangan Ice Palace, Lotte Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, saat ketujuh mahasiswa bercerita di atas panggung tentang suka duka mereka mengerjakan proyek inovasi mereka selama kurang lebih tiga minggu. Ada yang hanya tidur selama dua jam, sebagian mengaku menyiapkan presentasi sambil makan sahur.

Mereka ialah tujuh tim fi nalis Samsung Ideaction 2016 yang terdiri dari para mahasiswa. Malam penghargaan dan pengumuman pemenang yang digelar pada Selasa (28/6) itu menjadi penutup rangkaian kompetisi yang telah berlangsung sejak April lalu ini. Ide inovasi dari ketujuh tim fi nalis berhasil mengalahkan lebih dari 700 proposal ide lainnya.

"Melalui kompetisi ini, kami ingin mahasiswa memikirkan sebuah ide inovatif berskala massal serta merumuskannya ke dalam proposal untuk direalisasikan," kata Presiden PT Samsung Electronics Indonesia, Jae Hoon Kwon.

Tujuh inovasi

Tujuh inovasi yang terpilih sebagai fi nalis ialah Matapp, Easy-Hub, dan Dextrine dari Universitas Brawijaya, Fit Me dari Institut Pertanian Bogor, Alisar dari Institut Teknologi Bandung, Taskanizer dan Elfi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Ketujuh tim harus mewujudkan ide mereka menjadi sebuah simulasi produk dan mempresentasikannya di hadapan para juri pada tahap final. Regina Venska, Bagus Avianto Putra, dan Kristian Sandratama ialah tiga mahasiswa dari UGM yang berhasil menjadi juara pertama dengan inovasi aplikasi bernama Taskanizer. Aplikasi ini memudahkan orang-orang dalam kepanitiaan untuk mengorganisasi dan mengoordinasi kerja mereka dalam sebuah event secara real-time.

Lancarkan kerja panitia

Dengan aplikasi ini, panitia acara bisa saling mengetahui lokasi panitia lain, mengecek progres acara, melihat rundown, maupun perubahan rencana dan lainnya lewat satu aplikasi saja.

"Ide ini berasal dari pengalaman kami mengikuti kepanitiaan acara di kampus selama empat tahun kuliah. Masalahnya pasti itu-itu aja, problem inilah yang kami ingin atasi dengan aplikasi," terang Regina yang berkuliah di jurusan teknik industri saat ditemui Muda seusai acara. Kemenangan Regina, Bagus, dan Kristian ini menjadi hadiah terindah bagi mereka menjelang kelulusan.

Sederhana tapi menjanjikan

Menurut Yoris Sebastian, pendiri OMG Creative Consulting yang menjadi salah satu juri, inovasi aplikasi Taskanizer ini memiliki ide yang simple but visible.

"Kita boleh punya pemikiran besar, tetapi sebaiknya inovasi dimulai dari pemikiran yang sederhana namun memiliki dampak besar," kata Yoris. Abdul Hapid, juri lainnya dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengingatkan bahwa riset juga sangat penting dilakukan dalam mewujudkan ide. Dengan riset yang baik, kita bisa membandingkan ide kita dengan ide-ide yang sudah ada untuk kemudian menemukan pembeda dan kebaruannya. Posisi kedua dan ketiga direbut Fit-Me dari Institut Pertanian Bogor dan Easy-Hub dari Universitas Brawijaya. Para pemenang dihadiahi beasiswa hingga mencapai Rp100 juta dan berbagai perangkat gadget. Seusai dinobatkan jadi jawara, mereka optimistis untuk terus mengembangkan inovasi mereka.

"Nilai peran iptek dalam pembangunan di Indonesia masih sangat kecil, yaitu 16% dibandingkan dengan negara lain seperti Korea Selatan yang sudah mencapai 60%. Sebab itu, generasi muda tidak boleh cepat merasa puas dengan karyanya dan harus terus mengembangkan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat," kata Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti, Muhammad Dimyati. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya