JIKA Anda telusuri, berapa banyak band rock kelas dunia di era 70-an yang masih tetap bertahan dan eksis? Indonesia harus berbangga masih memiliki God Bless.
Selama 42 tahun berdiri, God Bless masih eksis hingga kini. Sang frontman, Ahmad Albar (Iyek), tetap memiliki karismanya tersendiri di atas panggung. Bersama Donny Fattah, Ian Antono, Abadi Soesman, dan Fajar Satritama (Edane), ia akan mementaskan sebuah pertunjukkan yang cukup spektakuler. Konser bertajuk Musik Keren: Panggung Sandiwara God Bless itu akan berlangsung di Ciputra Artpreneur Theatre, Kuningan, Jakarta, Jumat (7/8) mendatang. Sebanyak 21 pemain orkestra Astrid Lea Orkestra akan mengiringi kemegahan musik rock yang dikemas secara klasik. Bahkan, desainer khusus pun dipersiapkan untuk mematangkan tampilan.
Selain itu, pertunjukan itu akan dilengkapi sajian special effect dan kembang api yang biasa digunakan Metallica dan Bon Jovi dalam setiap konser. Dukungan tata suara dari DSS Sound yang sering menangani konser-konser band internasional juga bakal melengkapi suguhan konser megah itu.
Pihak penyelenggara, Triwarsana dan No Limits, rupanya ingin memberi penghargaan yang sebesar-besarnya kepada ikon dan legenda musik rock Indonesia itu dengan perlakukan sama yang diberikan untuk band luar negeri yang datang ke Indonesia.
Saat ditemui di kediamannya di Cibubur, Jakarta Timur, di hari terakhir Ramadan lalu, Ian mengatakan orkestrasi yang ditampilkan bukan merupakan aransemen baru karena God Bless sendiri sudah menggunakan instrumen keyboard sekaligus memainkan tema orkestra dalam setiap karyanya.
"Kita pilih lagu yang cocok untuk orkestrasi dan berbau klasik seperti Huma di Atas Bukit," ujarnya.
Sekitar 20 lagu yang didominasi dari era album Cermin akan dibawakan. Bahkan, ada empat sampai lima lagu yang tidak pernah dibawakan 15-20 tahun yang lalu, seperti Cermin, Selamat Pagi Indonesia, dan Insan Sesat karena lagu tersebut sifatnya grande, harus ada orkestra dan backing vokalnya. "Kalau kita bawakan manggung berempat jadi tidak bagus lagunya," jelas Ian.
Dalam konser kali ini, God Bless akan menampilkan bintang tamu seperti Candil, Husein 'Idol' Alatas, Maria Calista, dan mantan gitaris God Bless, Eet Syahranie. "Rencananya kami tetap main berdua, Eet akan bawa dua lagu, salah satunya Serigala Jalanan," ujar Ian.
Latihan Rutin Semangat bermusik memang tidak pernah padam. Namun, usia mereka yang rata-rata jelang 70 tahun itu berdampak pada daya ingat. Setiap manggung, mereka khawatir lupa, terutama untuk lagu-lagu yang jarang dibawakan. Oleh karena itu, latihan selalu menjadi agenda rutin God Bless di studio Ian di bilangan Cibubur.
"Kami biasanya latihan malam hari. Latihannya bukan mengulang lagu, tapi benar-benar seperti mau show. Paling tidak tiga kali seminggu sekalian latihan otot-otot jari dan tenggorok. Jelang konser ini, kami latihan bisa setiap hari setiap jam 9 malam," jelas Ian.
"Bagi kami, kuncinya ialah percaya diri, kami akan tampil seperti biasanya memberikan energi kepada penonton. Saya masih ingin lari sana-sini dan lompat di atas panggung," ujar Donny, pada kesempatan terpisah.
God Bless memang tidak sedang bersandiwara dengan profesi mereka. Para musikus paruh baya itu ingin tetap hadir di tengah-tengah masyarakat penikmat musik Indonesia.
"Sekarang eranya digital. God Bless juga harus berubah, bukan pendengarnya yang berubah. Misalnya, dari segi sound gitar, sekarang orang suka yang clean, tapi God Bless tetap hadirkan warna musiknya sendiri yang rock. Kami tidak ingin bersandiwara dengan elektronik musik karena itu bukan musik kami," pungkas Ian. (M-6)