Imron Rosadi, Kiat Bugar sang Herkules

Ahmad Novriwan
30/7/2015 00:00
Imron Rosadi, Kiat Bugar sang Herkules
Imron Rosadi(MI/Ahmad Novriwan)

PRIA paruh baya itu berjalan tertatih. Padahal, dulu di masa mudanya, tubuhnya kekar berotot. Maklum, dia merupakan atlet angkat besi dan pernah menyumbangkan medali emas SEA Games di era 70-an.

Di usianya yang telah menginjak 71 tahun, Imron Rosadi, demikian nama lengkap pria itu, kini memang tak lagi lincah bergerak. Dia harus menerima risiko menjadi lifter. Dia mengalami kerusakan struktur tulang. Keluhan sakit di pinggang, siku, dan lutut sudah ia rasakan sejak 1979, tapi Imron baru menjalani operasi pada 1992. Dalam operasi itu, ada dua pen yang ditanam di punggungnya. Itulah mengapa dia harus berjalan perlahan di usia senjanya kini.

Kendati demikian, penglihatan maupun pendengarannya masih cukup baik. Bicaranya pun masih cukup lancar. Menurut Imron, untuk menjaga kebugaran tubuh agar sehat, harus dilakukan dari luar dan dalam tubuh. Kata Imron, hal utama yang ia lakukan untuk menjaga kebugaran tubuhnya ialah selalu dekat dengan Tuhan.

"Rutinitas ibadah tidak boleh ditinggalkan. Dalam ajaran mana pun, Tuhan akan selalu dekat dengan kita jika kita selalu datang kepada-Nya. Dengan demikian, Dia selalu menjaga kita," kata Imron, kala ditemui di Padepokan Gajah Lampung, Pringsewu, beberapa waktu lalu. Di kompleks padepokan itu pula Imron dan keluarganya tinggal.

Di tempat ini Imron menghabiskan sebagian besar umurnya, sebagai atlet dan pelatih angkat besi. Di bawah bimbingannya, sejumlah lifter berprestasi muncul, seperti Jadi Setiadi dan Ponco Ambarwati yang berhasil meraih medali di SEA Games, hingga Sri Indriyani dan Winarni yang berjaya di Olimpiade.

Selain beribadah, kata Imron, dia selalu berpikiran positif dalam segala hal. Menurutnya, dengan berpikiran positif akan berpengaruh pada tingkat ketenangan dan kesehatan. "Tidak ada persoalan yang tidak ada jalan keluarnya. Kalau Tuhan sudah memberikan mukjizat-Nya, semua beres," kata Imron yang mengaku setiap paginya selalu joging dan olahraga ringan.

Jaga pola makan
Untuk kesehatan dari dalam, Imron selalu menjaga pola makannya. Diakuinya soal makanan, dirinya selalu berkonsultasi dengan orang-orang yang mengerti soal gizi. Menurut Imron, dia selalu menghindari makan-makanan berminyak, rokok, dan minuman alkohol, serta makanan pedas. Buah-buahan dan minuman mineral ialah kesukaannya, baik saat aktif menjadi atlet maupun sesudah meninggalkan dunia angkat besi.

"Ada beberapa makanan yang dapat menimbulkan efek kenyang lebih lama dari makanan lain. Jika rasa kenyang terasa lebih lama, otomatis tidak akan mencari-cari camilan untuk mengisi kekosongan perut. Ini berbahaya bagi seorang atlet kalau makan sembarangan," kata Imron yang meneruskan karier kepelatihannya kepada sang anak, Edi Santoso.

Di Padepokan Gajah Lampung, soal makanan mendapat perhatian serius dari pelatih. Kepada para lifternya, Imron menyarankan untuk memilih makanan yang tinggi serat, mengandung protein, dan lemak sehat, serta tinggi kadar airnya. Sebab, kata dia, kebanyakan makanan tersebut mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. "Jadi, ilmu kedokteran sama ilmu yang saya miliki saya kolaborasi. Hasilnya enggak mengecewakan," katanya.

Rahasia lain yang juga membantu kebugaran Imron hingga sekarang, yaitu dirinya tidak pernah terlalu berlebih dalam mengonsumsi obat-obatan modern.

"Ajaran orang tua kita kan bagus-bagus, natural, dan sehat. Jadi, kalau bisa pakai yang alami, kenapa kita pakai yang berkimia? Kimia itu kan enggak bagus buat tubuh," ujarnya.(M-6)


Biodata
Nama: Imron Rosadi
Tempat, tanggal lahir: 5 Maret 1944
Istri: M Yuniarti
Anak: 1. Eddy Santoso 2. Imam Santoso 3. Anna Maria
Alamat: Jl Raya Timur No 62 Pringsewu, Lampung

Jabatan:
Ketua Klub Tovo Lampung sejak 1963.
Ketua Pengprov PABBSI Lampung.
Pendiri/Pemilik Padepokan Gajah Lampung.

Prestasi sebagai lifter:
Juara Nasional (Emas) berturut-turut dari 1965 hingga 1972.
Medali Emas PON VII + PON VIII + PON IX.
Medali Emas SEA Games + Kejuaraan Asia Pacific, Melbourne, 1972.
Enam kali terpilih sebagai lifter terbaik nasional + satu kali lifter terbaik ASEAN.
Meraih Trophy Tirayo Cup-Highest Indonesia All Category Snatch Record.
Terpilih sebagai Atlet Terbaik 1968 Tovo-SA-Jakarta.

Penghargaan:
1. Pelatih Terbaik oleh Siwo Lampung.
2. Pelatih Terbaik oleh Menpora 2 kali.
3. Pelatih Terbaik oleh BOLA.

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya