Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MELEWATI pintu masuk utama, pandangan mata tidak bakal bertemu kekosongan. Ada berbagai gambar besar bermacam ukuran yang telah bersiap menyapa. Gambar itu merupakan dokumentasi berbagai pementasan yang telah dilakukan kelompok Wayang Orang Sriwedari.
Beralih ke dalam melintas pintu kedua. Ruangan itu cukup temaram dengan hanya beberapa sumber cahaya yang menyala. Namun, setidaknya itu cukup untuk melihat kesan luasan ruangan. Cukup luas bahkan untuk bermain sepak bola dengan separuh lapangan. Berjajar kursi ditata rapi mengisi celah ruangan itu. Hanya menyisakan sedikit rongga untuk melewat kaki.
Panggung itu punya luas yang cukup, bahkan mampu untuk menampung puluhan aktor menari serentak. Terang saja, sebab panggung itu memang diperuntukkan pertunjukan. Latar panggung dibuat bersekat sedemikian rupa dengan lukisan khas motif wayang. Sekat itu berguna untuk merubah latar sesuai dengan adegan. Panggung itu berbentuk persegi layaknya panggung pertunjukan. Namun, itu punya bagian melingkar mirip huruf O pada bagian depan mirip pentas musik.
Para nayaga duduk di depan panggung. Mereka berbagi tempat dengan satu set gamelan yang juga. Pesinden dan pemukul gamelan memakai baju adat Jawa lengkap dengan blangkon di kepala, sedangkan para putri memakai kebaya lengkap dengan sanggul rambut.
Beberapa penari kemudian masuk panggung. Mereka berjalan anggun sampai ke depan panggung, sampai melewat para nayaga. Rupanya posisi duduk nayaga memang masuk arena pentas. Hanya perbedaan tinggi yang menjadi pembatas antara panggung aktor dan panggung pemusik.
Itulah sesi pembuka dari lakon Ciptoning yang dimainkan kelompok Wayang Orang Sriwedari di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta, pada 10 Juli 2016. Lakon itu serasa sangat istimewa, sebab pentas bukanlah pentas rutin melainkan pentas untuk memperingati seabad kelompok itu.
“Malam ini dalam rangka memperingati Wayang Orang Sriwedari Solo yang ke-106,” terang Agus Prasetyo yang didapuk sebagai koordinator sekaligus sutradara pertunjukan.
Lakon Ciptoning bercerita tentang pertapaan seorang Begawan Ciptoning. Nama itu ialah nama lain dari tokoh pandawa yakni Arjuna. Seorang tokoh penengah Pandawa yang diposisikan sebagai tokoh panutan.
“Lakon yang dibawakan adalah Ciptoning atau Arjuna Wiwaha. Itu simbolisasi dari bagaimana orang Jawa itu mempunyai konsep tentang manusia paripurna,” lanjut Agus.
“Itu simbolisasi dari keteguhan Arjuna. Bagaimana ia seorang kesatria yang menginginkan sesuatu untuk kemuliaan hidupnya. Karena keteguhannya, ia bisa mencapai apa yang ia inginkan,” lanjutnya.
Cerita didasari kegelisahan Arjuna tentang dirinya sebagai seorang kesatria. Ketika itu, Puntadewa kalah main dadu sehingga Pandawa dibuang ke Hutan Kanioko.
Arjuna merasa tidak berhasil memenuhi harapan diri dan harapan rakyatnya. Ia merasa gagal menjalankan tugas sebagai kesatria. “Kenapa saya sebagai seorang kesatria menjadi seorang papa,” begitu Agus menerjemahkan perasaan Arjuna.
Bertapa di Gua Pamintaraga
Kegundahan itulah yang kemudian membawa Arjuna untuk bertapa di Gua Pamintaraga dengan alih nama Begawan Ciptoning. Karena hikmat, pertapaan itu membuat kahyangan gempar. Maka diperintahkan tujuh bidadari untuk membuyarkan tapa Begawan Ciptoning. Namun, usaha tujuh bidadari gagal total, justru malah para bidadari yang jatuh cinta pada arjuna.
Pada saat bersamaan, para dewa sedang menghadapi Prabu Niwatakawaca yang ingin mempersunting Dewi Supraba. Para dewa juga bermaksud untuk meminta Begawan Ciptoning menghadapi Prabu Nitikawaca.
Begawan Ciptaning beberapa bulan lamanya bertapa, terpaksa bangun dari semedinya karena ada babi hutan yang mengamuk dan semakin mendekati tempat Begawan Ciptaning bertapa.
Singkat cerita, Begawan Ciptoning bersedia menjadi jago para dewa untuk menghadapi Prabu Niwatakawaca. Arjuna juga menerima senjata pusaka bernama pasopati.
Setelah persiapan selesai, Arjuna berangkat ke Kerajaan Himahimantaka didampingi Bathari Supraba. Pada awalnya, Arjuna sempat kewalahan menghadapi Prabu Nitikawaca yang punya aji gineng. Namun, setelah mengetahui kelemahan Prabu Niwatakawaca, posisi berbalik.
Arjuna diberi tahu Dewi Supraba bahwa pengapesan Prabu Niwatakawaca terletak pada telak. Arjuna dapat menang setelah berhasil melepas panah pasopati yang tepat menggenai telak Prabu Niwatakawaca yang sedang tertawa terbahak. Prabu Niwatakawaca pun tewas.
Sebagai imbalan, Arjuna akhirnya dipersilakan memilih dewi untuk dijadikan istrinya, termasuk dewi Subraba. Ia juga dianugerahi kedudukan sebagai raja di Kerajaan Warukanda Binangun dengan gelar Prabu Kalidei.
Meski berangkat dari rasa gundah dan gelisah, cerita ini mengandung pesan tentang usaha total dari seorang Arjuna untuk mencapai citanya.
Lakon ini dipilih juga berkait dengan peringatan usia WO Sriwedari ke-106. Itu juga diharapkan bisa menjadi pengingat untuk melestarikan budaya tradisi dan kesenian wayang orang.
“Jadi pengennya lakon yang dipilih yang membangun dan membangkitkan jiwa. Kita punya semangat yang teguh, meniru semangat Arjuna.”
Serba dua, begitu pentas ini layak disebut. Sebab pentas berdurasi 2 jam dengan proses persiapan latihan dua bulan. Semua pemain memang bukan pemain baru dalam pentas wayang orang. Namun, dengan durasi 2 jam dan persiapan hanya dua bulan bukan perkara mudah untuk menyatukan 90 pemain dalam satu panggung.
“Kuncinya di latihan,” ujar Eny Sulistyowati, pemeran Dewi Supraba. Eny ialah salah seorang pemain yang tinggal di Jakarta. Ia bolak-balik dari Jakarta untuk pentas ini.
Pentas ini menjadi sangat menarik dengan tidak hanya bertumpu pada jalan cerita. Masih ada gerak tari para pemain yang bisa menjadi tontotan yang indah. Tak terlihat gerak yang berloncat dan bertabrak dengan iringan musik gamelan. Semua serasi dengan tutur, gerak, dan musik. Ditambah lagi selingan adegan guyon dari para punakawan yang bisa membuat betah memaku pandang ke arah panggung selama 2 jam. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved