Dari Banten untuk Anak Muda Dunia

Palupi Mutiasih, Universitas Esa Unggul, Jakarta
17/7/2016 07:30
Dari Banten untuk Anak Muda Dunia
(Panji Aziz Pratama---Foto: Dok. Pribadi)

PANJI Aziz Pratama, 21, memiliki jejak panjang di dunia organisasi dan gerakan sosial. Selama lebih dari tujuh tahun, ia menjelajahi berbagai kegiatan skala daerah hingga internasional. Ia pun membagi kiprahnya pada anak-anak muda di berbagai forum di di Amerika Serikat (AS), India, serta Malaysia.

Ia lalu terpilih sebagai salah satu dari 21 anak muda se-Asia Tenggara yang dinobatkan sebagai Young Southeast Asian Leaders. Hadiahnya, beasiswa Leadership Training di Northern Illinois AS selama lima minggu.

Muda berbincang dengan pendiri dan pemimpin Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) ini kini juga menjadi CEO Care Institute Indonesia untuk menyerap inspirasi dari sosoknya, simak ya!

Ceritakan dong soal Isbanban?
Organisasi ini ialah youth-led organization, berbasis gerakan kerelawanan. Visinya menciptakan akses dan kualitas pendidikan yang berkeadilan di seluruh pelosok Banten. Pada 2016, Isbanban telah berbadan hukum Yayasan. Isbanban menjangkau delapan desa binaan yang berlokasi di tujuh kabupaten/kota di Banten, di antaranya Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, serta Cilegon, sedangkan kantor sekretariat berlokasi di Serang. Kami berdiri pada 10 Februari 2013 dengan berdirinya children learning center pertama di Serang.

Kenapa pilih bidang pendidikan?
Banten masih dinobatkan sebagai salah satu provinsi dengan kualitas pendidikan rendah di Indonesia. BPS Banten 2013 menyebutkan sebanyak 312.409 anak tidak bersekolah dari 604.812 total anak di Banten. Artinya, 51,6 % anak tidak menikmati akses pendidikan.
Kondisi itu menyebabkan 337 ribu orang buta huruf dan 25.860 orang berada di bawah garis kemiskinan pada 2015. Akibatnya, Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Banten hanya mencapai angka 69.89. Penyumbang terbesar masih berasal dari pelosok desa yang mengalami kesen­jangan kualitas pendidikan.

Apa saja kegiatan kalian?
Ada tiga program. Pertama, Taman Belajar yang bertujuan mendorong peningkatan literasi dan akses pendidikan berupa pusat belajar. Kedua, Minggu Belajar, yaitu belajar tambahan oleh relawan. Ketiga, Beasiswa Mimpi Anak Desa, beasiswa pembiayaan lanjut sekolah, dan mentoring peningkatan kapasitas diri untuk anak desa berprestasi tetapi ekonominya terbatas.

Apa dampak Isbanban pada masyarakat?
Kami berupaya meningkatkan kesadaran terhadap pendidikan anak. Masyarakat di pelosok desa Banten semakin yakin, agar ekonomi meningkat, salah satu caranya pendidikan yang berkualitas.

Motivasi mendirikan Isbanban?
Saya sebagai anak muda asli Banten, melihat mirisnya kondisi pendidikan di pelosok. Awalnya, saya dan kawan membantu bakti sosial di salah satu desa yang terkena banjir tahunan di Sukamaju. Ketika melihat lebih dalam kondisi pendidikan di sana, kami membentuk taman baca pertama Isbanban, pada 10 Februari 2013. Motivasi terus berkembang, intinya ingin melihat mimpi mereka tercapai dengan hadirnya Isbanban.

Gimana rasanya berhadapan dengan anak-anak desa dan menggerakkan para relawan?
Pembelajaran dan perluasan jaringan, saya mengalami pendewasaan diri ketika melakukan pengabdian, belajar bersyukur, karena anak binaan di pelosok desa mengajarkan arti kesederhanaan dan kebahagiaan atas perjuangan mereka menggapai mimpi-mimpi mereka.
Perluasan jaringan saya dapatkan ketika orang di luar sana berbondong-bondong mau membantu.

Kondisi Isbanban sekarang?
Saya punya keluarga kedua, yaitu 592 relawan dan 455 anak di tujuh kabupaten/kota di Banten. Isbanban mengingatkan dan menguatkan saya akan arti dari kehidupan. Dalam berbagai kesempatan, saya mewakili atas nama Isbanban untuk memberikan inspirasi kepada ratusan anak muda di Indonesia yang tergabung dalam komunitas, organisasi sosial, organisasi kampus, maupun organisasi kemahasiswaan di nasional maupun internasional.

Tantangan yang kamu hadapi?
Ketika perjuangan relawan Isbanban tidak mendapatkan dukungan dari pihak yang diharapkan membantu berbagai program. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat saya dan seluruh relawan.

Cara kamu menjaga semangat relawan?
Saya punya rumus RESPECT, akronim dari Reminder, Engage, Special, Powerfull, Emphaty, Collaboration, serta Trust. (M-1)


Biodata:
Nama: Panji Aziz Pratama
E-mail: panjiazizpratama@gmail.com
Tempat, tanggal lahir:
Serang, 19 September 1994
Pendidikan:
2015–2015: Northern Illinois University
2012–2016: Universitas Padjadjaran, Sarjana Kesejahteraan Sosial


Pengalaman:
2014–2015 Telapak Association Internal Communication Consultant
2014–2016 Sahaja Consulting Indonesia
2013–sekarang Isbanban Foundation
2014–sekarang Care Institute
2013–sekarang Pembicara

Pencapaian:
• Inspiring Young Leaders, Banten Muda Award 2013
• Young Changemakers, Ashoka Award 2013
• The Best Social Project, Indonesia Students and Youth Forum 2015
• Juara 1 Young Pioneer Serang City
• Juara 1 Nutrifood Leadership Award 2015

Pengalaman internasional:
• Student Exchange Malaysia, Universiti Sains Malaysia, 2014
• Global Changemakers 2016, Switzerland
• Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellows 2015, AS
• Indonesian Young Leaders for World Youth Summit 2015, India.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya