Batik di Tangan Hedi

SITI RETNO WULANDARI
10/7/2016 01:30
Batik di Tangan Hedi
(MI/PERMANA)

KAIN batik bukan hal asing bagi Hedi Yunus. Sebagai penggemar batik, salah satu pentolan grup musik Kahitna ini punya koleksi batik dari beragam daerah. Kain-kain itu kemudian ia olah dengan potongan-potongan unik. Untuk mewujudkannya, Hedi memercayakan itu kepada penjahit pribadinya. Ringkas tapi tetap keren, begitulah Hedi membahasakan potongan busananya dengan padanan bahan kaus dan batik. Ia dan sang penjahit pun mulai sepakat membuat beberapa kemeja dengan beragam ukuran dan dijual kepada publik. Terlebih, memang banyak teman dan rekannya yang memuji dan penasaran akan busana-busana batik yang dikenakan Hedi.

“Kalau hanya kemeja berarti pasarnya hanya laki-laki, sementara pasar saya itu kan fan yang kebanyakan perempuan dan berjilbab. Lalu saya mulai lagi mencari konveksi berkualitas untuk membuat busana dengan garis desain berbeda,” kata Hedi saat ditemui di studio Media Indonesia, Jumat (10/6).

Aplikasi kancing tarik
Untuk memperluas pasar label Hediyunus. co itu, Hedi menampilkan potongan lain berupa sweter dan kemeja yang mirip dengan busana tunik. Meskipun tidak memiliki latar belakang sebagai desainer, pria berusia 47 tahun ini paham soal perlunya ciri khusus pada setiap busana. Dengan begitu, koleksinya akan mudah diingat dan bisa memikat hati konsumen. Hedi menerjemahkan ini lewat aksen garis (list) dan aplikasi ritsleting (kancing tarik) yang ditaruh pada bagian bahu dan samping badan.

“Kedua hal itu adalah bagian dari keinginan saya untuk memberi kesan sporty pada setiap koleksi,” ujarnya. Penerapan berbagai aksen dan detail itu juga memperhatikan perkembangan busana di dalam dan luar negeri. Seperti pada kemeja lengan panjang berwarna cokelat, pria yang mengawali karir di 1987 itu memberikan list warna cokelat yang lebih gelap pada bagian kerah hingga lengan yang kemudian dipadukan dengan kancing tarik di bagian bahu. Kesan kasual dan santai pun semakin melekat dengan padanan celana jins dan sepatu kets. Sementara itu, tampilan dinamis hadir pada sweter merah, paduan bahan polos di bagian atas dan batik di bagian bawah. Tampilannya pun makin atraktif dengan tambahan list karet di bagian kerah dan pergelangan tangan.

Soal bahan batik, Hedi mengaku menggunakan batik cap. Ia pun tidak terlalu kaku soal pakem. “Kalau tulis harga jualnya menjadi sangat mahal. Untuk corak pun saya tidak memiliki pakem khusus atau obsesi untuk menampilkan satu corak secara terus menerus, beragam yang saya gunakan mulai batik cirebon, garut, tasik, hingga lurik warna. Semuanya berbahan katun dan saya sendiri yang pilih bahannya serta kontrol kualitas,” tukas pria yang membeli bahan batik secara daring dan banyak bermain warna terang.

Kini, penjualan label busana itu sudah terbilang lancar. Bahkan Hedi mengaku kerap tidak bisa liburan karena kesibukan di bisnis ini. Untuk kaus, Hedi membanderol koleksi dengan harga yang cukup terjangkau mulai Rp300 ribu-Rp325 ribu, sementara ukuran ekstra besar terdapat harga khusus yang berkisar pada angka Rp375 ribu. Hadirnya lini Hediyunus.co memberikan ragam pilihan yang bisa dikenakan,
baik untuk bersantai, acara formal, maupun acara keagamaan untuk pria dan juga wanita. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya