Sungkeman lalu Jalan-jalan

03/7/2016 09:40
Sungkeman lalu Jalan-jalan
(Nihaya Mumtaz Suratno SDN Durentiga 01 Pagi Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia 2015--Dok. MI)
  • Catatan Repcil

LIBURAN bulan Ramadan! Itulah yang aku tunggu-tunggu. Karena kalau sudah libur Ramadan, aku akan mudik ke kampung nenek dan kakekku. Aku punya dua kakek nenek. Yang satu di Solo dan satunya lagi di Cilacap. Keduanya di Jawa Tengah.

Pada Rabu (28/06), aku berangkat dari rumah pukul 09.30 dengan bus Trans-Jakarta menuju Stasiun Pasar Senen. Perjalananku menggunakan bus Trans-Jakarta kira-kira 1 jam lebih sedikit kalau tidak begitu macet. Pukul 11.00, aku sampai di stasiun dan masih ada waktu 2 jam sampai keretaku berangkat. Selain situasi yang padat, di tempat parkir aku juga lihat ada banyak pasukan tentara. Aku sempat tanya ke salah satu dari mereka. Katanya, pasuk­an tentara tersebut akan ditugasi di jalan-jalan untuk membantu memperlancar dan mengamankan jalannya mudik karena biasanya ada kemacetan dan kriminalitas.

"Ting…tong… Penumpang kereta Jaka Tingkir tujuan Solo silakan masuk ke antrean menuju peron jalur 3."
Aku pun menuju pe­ron untuk menaiki kereta yang sudah ada sejam sebelumnya.

Pemandangan indah
Perjalanan di kereta sangat menyenangkan. Keretanya ber-AC, jadi walaupun banyak penumpang, terasa di­ngin. Banyak anak kecil bermain dan mereka lucu-lucu. Selama perjalan­an, panorama sangat indah. Pemandangannya sawah-sawah hijau yang sangat luas. Sungguh indah, ya Sobat! O iya, perjalanan dari Jakarta ke Solo itu sekitar 9 jam, lo!

Ada beberapa penumpang yang tidak puasa. Mereka tergolong musafir atau orang dalam perjalanan sehingga diperbolehkan tidak berpuasa. Selain itu, orang sakit, anak-anak, dan orang lanjut usia juga diperbolehkan tidak berpuasa.

"Perhatian seluruh penumpang Kereta Jaka Tingkir dimohon bersiap-siap karena sebentar lagi kereta akan sampai di Stasiun terakhir, yakni Stasiun Solo Purwosari." Aku segera menyiapkan barang-barangku dan pergi menuju pintu kereta. Turun dari kereta aku langsung melihat Mbah Uti dan omku yang sudah menunggu untuk menjemputku. Aku segera menaiki mobil dan menuju rumah kakek-nenekku. Setelah sampai di sana, aku langsung mandi dan bercengkerama dengan kakek dan nenekku. Selanjutnya aku tidur. Hari yang melelahkan ya, sobat!

Lebaran di dua kota
Sobat Medi, Lebaran tahun ini sepertinya akan sama dengan tahun-tahun yang lalu. Dalam tradisi keluarga besarku, setelah salat Idul Fitri di masjid atau di lapangan, kami melakukan tradisi sungkeman. Sungkeman adalah berpelukan sambil bermaaf-maafan. Setelah sungkeman, biasanya kami berhalalbihalal, yakni silaturahmi dan bermaafan dengan para tetangga. Namun, aku tidak hanya Lebaran di Solo, lo!
Aku juga Lebaran di kampung kakek-nenekku yang satunya lagi, yakni di Cilacap. Sama seperti di Solo, di Danasri juga akan seperti itu, akan ada acara sungkeman dengan keluarga besar di sana dan halalbihalal, silaturahim kepada para tetangga. Rencananya aku juga akan piknik ke Pantai Widarapayung, yang terletak tidak begitu jauh dari rumah nenek kakekku di Danasri, Cilacap. Pokoknya asyik deh karena aku memang suka piknik ke pantai!

Semoga semua rencana-rencana aku saat Lebaran nanti bisa terwujud ya, sobat Medi! Mudik itu ternyata melelahkan juga ya, tapi semua itu terbayar dengan bisa kumpul bareng keluarga. Mohon maaf lahir dan batin, semuanya! (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya