Berbeda Tapi Saling Kerja Sama

03/7/2016 09:27
Berbeda Tapi Saling Kerja Sama
(Dok.Pribadi)

Teriakan kesenangan terdengar dari sebuah ruangan saat pintu dibuka. Ratusan siswa itu kemudian bersorak melihat penampilan gurunya di atas panggung. Ya, Senin (13/6), semua siswa kelas 1 sampai 5 SD Madania, Bogor, sedang merayakan hari keberagam­an lo! Kalian tahu apa itu?

Sekolah di kawasan Parung, Kabupaten Bogor, itu memang sangat menghargai tradisi dan budaya Indonesia, tetapi sekaligus terbuka. Selain itu, memang sekolah ini diisi siswa dengan beragam agama, suku bangsa, budaya, cara belajar, serta berpikir. Karena itu, hari keberagaman ini sangat penting untuk mengingatkan pentingnya sikap saling menghargai di antara mereka.

"Keberagaman di antara mereka sudah ada sejak mereka masuk ke SD Madania dan pengajaran ini memang bagusnya dikenalkan kepada anak-anak sejak dini," kata Bu Rina Shanti, koordinator siswa.

Film Pendek,­ opera, dan tarian
Tahukah sobat, bahwa Indonesia itu sangat kaya? Dari semua negara di dunia, Indonesia paling banyak memiliki jumlah pulau, suku bangsa, dan bahasa lo! Ada sekitar 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa, dan 546 jumlah bahasa. Sebagian dari kalian pun mungkin mempunyai orangtua dari suku bangsa atau bahkan asal negara berbeda bukan?

Dalam perayaan ini, mereka mendapatkan banyak pengetahuan tentang keberagaman dengan unik dan menarik dengan menonton film pendek. Tak hanya itu, pertunjuk­an tarian tradisional dan Opera Van Madina yang mengangkat teladan dari tokoh bangsa juga mengajarkan tentang keberagaman.

Drama ini menceritakan tokoh Justin dan Jaston dari London yang bertemu dengan Sutisna dan Kentus dari Indonesia, tetapi mereka tak menghargai budaya yang lainnya. Namun, dengan satu tokoh bernama Pancasila, mereka akhirnya bisa berdamai dan saling menghargai.
"Pertunjukannya seru, ternyata ada banyak sekali budaya di Indonesia yang tak kalah bagus dengan luar negeri. Kita juga harus menghargai budaya lainnya," kata Avril, kelas 4.

Saling mendukung
Berbaris panjang per kelas, kelas 1 sampai 3 mulai bersiap menyusun puzzle yang ada di hadapannya. Mereka berlomba meletakan potongan puzzle dengan urut­an yang benar hingga menjadi sebuah gambar yang utuh.

Mereka bergantian menyusun potongan puzzle itu bergantian selama 10 detik. Keseruan terjadi nih sobat, mereka saling mendukung temannya menyusun puzzle agar menjadi kelompok pertama yang berhasil menyu­sun gambar keberagaman agama dan budaya.

Tak hanya kelas 1 sampai 3 yang dilibatkan dalam aktivitas seru lo, kelas 4 dan 5 pun punya kegiatan yang tak kalah seru dan bermanfaat. Bernama Cipta Karya Seni, mereka membuat sebuah karya dari bahan-bahan yang mencerminkan suku yang ada di Indonesia, mereka pun harus bisa mempresentasikan karyanya kepada juri.

Dengan bahan-bahan seperti lem, gunting, kertas kado, manik, manik, dan benang, mereka harus membuat tiga kreasi dalam 30 menit bersama teman sekelompoknya nih. Hasilnya, mereka membuat tempat tisu, kalung, kipas, mahkota, hingga totem atau patung yang berasal dari Papua. "Aku membuat totem ini menggunakan manik-manik dan bulu dan kertas kado, enggak susah kok," kata Purna, kelas 4. Ternyata berbeda itu asyik ya! (Suryani Wandari/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya