Gaya Urban: Meditasi Cara Kota

Fario Untung Tanu
03/7/2016 06:15
Gaya Urban: Meditasi Cara Kota
(DOK. ADJIE SILARUS)

TANPA beralas kaki, belasan orang berjalan berbaris di pekarangan rumput di Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) Farm, Lembang, Bandung, Jawa Barat. Uniknya, langkah mereka diayun perlahan. Setiap ayunan langkah seperti benar-benar diresapi.

‘Kekhusyukan’ melangkah itu terutama tampak pada seorang pria yang memimpin barisan tersebut. Pria berkepala plontos dan berkacamata itu bukanlah sosok asing dalam dunia meditasi. Dialah Adjie Silarus, pegiat meditasi yang juga pengusung konsep sejenak hening.

Kegiatan berjalan perlahan itu rupanya ialah pengembangan dari meditasi duduk yang ada di sejenak hening. “Berjalan pelan atau meditasi jalan itu ialah pengembangan dari latihan meditasi duduk. Berdasarkan pengalaman saya, tahapan berlatihnya ialah duduk diam, makan sadar, berjalan pelan, dan bekerja fokus,” terangnya kepada Media Indonesia, di Jakarta, Senin (27/6).

Berbincang di sebuah pusat belanja di Jakarta Timur, Adjie menuturkan cara meditasi ini berangkat dari gambaran sehari-hari masyarakat urban yang selalu tergesa-gesa. Bahkan ketika berjalan, pikiran sudah melayang memikirkan apa yang dilakukan ketika sudah sampai tujuan.
Akibatnya kita justru sering kali tidak menyadari dan menikmati suasana dan lingkungan saat itu. Maka kita pun kerap lupa dengan keberadaan sendiri. Maka dengan meditasi berjalan pelan, Adjie berusaha untuk mengembalikan rasa keberadaan di tiap momen yang dilalui.

“Latihan berjalan pelan ini merupakan berjalan perlahan dan melatih pikiran untuk menyadari tarikan serta hembusan napas. Juga menyadari diri sedang berjalan untuk menyadari apa pun yang ada ketika sedang berjalan. Bukan memikirkan segala sesuatu yang tidak ada saat itu,” tutur pria yang sudah menerbitkan empat buku daring dan satu buku cetak yang kesemuanya mendorong manusia untuk lebih mencintai diri dan keberadaannya.


Kapan pun, di mana pun

Meski saat itu kegiatan dilakukan di pekarangan yang hijau, Adjie menekankan sesungguhnya meditasi bisa dilakukan di mana pun. Meditasi duduk maupun berjalan juga tidak harus membutuhkan suasana sepi.

Di akun Instagram-nya pun terlihat beberapa kali Adjie cuek melakukan meditasi di tengah suasana ramai. Salah satunya pameran Big Bad Wolf Books yang digelar beberapa waktu lalu di Tangerang. Sementara orang-orang sibuk memilih buku, Adjie dengan tenang duduk bersila di lantai.

Adjie menuturkan keheningan yang ada dalam meditasi memang semestinya tidak dipengaruhi suasana karena yang dituju keheningan pikiran. “Keheningan pikiran ialah ketika pikiran sadar penuh, hadir utuh bersama tubuh, di sini dan kini, bukan melayang ke masa lalu maupun masa depan,” tegas pria yang awalnya tinggal di daerah dan banyak mengikuti kegiatan re-treat itu.

Itu sebabnya, konsep yang dia usung sengaja dibuat untuk orang-orang modern yang hidup di perkotaan. Gaya hidup yang serbacepat membuat mereka tidak punya banyak waktu atau pilihan tempat untuk bermeditasi. Di sisi lain, sesungguhnya menenangkan pikiran sangat dibutuhkan agar tidak terjebak stres dan sifat-sifat negatif seperti ketamakan, kebencian, dan kemarahan. Dengan melakukan meditasi diharapkan, pikiran akan kembali jernih dan manusia kembali menyadari nilai-nilai penting dalam hidup, termasuk keikhlasan dan mencintai diri apa adanya.

Apa yang dikatakan Adjie telah dirasakan Dewi Susanti. Perempuan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta itu sudah menerapkan konsep meditasi sejenak hening di berbagai tempat dan kesempatan, bahkan sambil duduk di kantor ataupun di mal.

“Yang terpenting ialah bagaimana diri dan pikiran bisa menyatu untuk menenangkan pikiran hanya selama 1 sampai 2 menit saja,” jelas perempuan 38 tahun itu.

Dewi pun merasa meditasi itu sangat membantu dirinya yang kerap tersulut emosi akibat suasana kehidupan di Jakarta yang supersibuk.
Dengan berulang-ulang melakukan meditasi kini Dewi merasa emosinya jauh lebih reda dan pikirannya lebih tenang. “Saya bisa mengelola stres sehingga lebih tenang dan damai,” pungkasnya. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya