Kemenangan yang Penuh Warna

HERA KHAERANI
03/7/2016 01:00
Kemenangan yang Penuh Warna
(MI/GALIH PRADIPTA)

HANYA satu set busana berwarna putih yang ada dalam koleksi terbaru Si.Se. Sa yang diperagakan di Jakarta, Jumat (17/6). Selebihnya, koleksi dari tiga bersaudara, Siriz, Senaz, dan Sansa ini ialah busana-busana muslim yang penuh warna. Pilihan warna itu sejurus dengan tema Fleuri Ramadhan, yang terinspirasi berbagai macam bunga. Representasi bunga dalam desain mereka tidak hanya muncul dalam wujud warna-warna peach, krem, kecokelatan, kecoklatan, dan hijau, tetapi juga lewat motif. Terdapat 15 busana muslim yang ditampilkan, kesemuanya dibagi dalam tiga sekuens, yakni bordir, printing, dan Swarovski. Di sisi lain, warna-warna tersebut tetap terlihat teduh hingga suasana syahdu kemenangan di hari Fitri pun tetap terasa. Siriz, Senaz, dan Sansa memang merasa Idul Fitri tidak mesti harus dengan warna putih, justru selayaknya menjadi momen bagi umat muslim untuk lebih ceria. Tidak hanya dalam warna, inspirasi bunga juga ditampilkan dalam bordir. Permainan bordir bunga-bunga ini dihadirkan pada kerudung panjang yang diperagakan di sekuens kedua.

Di antara koleksinya, ada juga bordir bunga berukuran besar yang diaplikasikan langsung di abaya, tanpa mengurangi arus gerak bahan sifon berlapis yang mengalun mengikuti gerakan pemakainya. Sementara itu, eksplorasi Si.Se.Sa yang terbaru ialah motif bunga yang dicetak di atas bahan sifon. Mereka lantas menempatkan potongan warna gelap dan terang secara berselang-seling dalam gaya patchwork. Di kelima desain bunga printing, hadir banyak potongan asimetris yang membuat busana makin dinamis tanpa kesan berlebih karena diselangi warnawarna netral. Ciri khas Si.Se.Sa yang konsisten dihadirkan berupa busana muslim yang syari ditandai dengan tidak transparan, potongannya tidak membentuk lekuk tubuh, dan khimar atau penutup kepalanya menjuntai hingga menutupi dada.

Modelnya berupa gamis, abaya, dan khimar yang kesemuanya tetap dinamis. Ketiga putri desainer Merry Pramono ini juga banyak menggunakan potongan layer asimetris baik pada khimar maupun terusan panjangnya. Alhasil, lahir gelombang yang memberikan tekstur ekstra pada busana, juga kesan modernitas yang fl eksibel dalam pakaian muslimah. “Kami ingin memperlihatkan bahwa busana syari bisa dipakai di mana saja. Bahkan di tempat dengan furnitur mewah bergaya Italia, bisa tetap percaya diri pakai busana muslim,” sebut Senaz menjelaskan mengapa pihaknya setuju menerima pinangan Da Vinci untuk menggelar pergelaran busana di gedung perusahaan furnitur itu.

Sarimbit
Menyadari kebutuhan busana Lebaran, keluarga Si.Se.Sa kembali menghadirkan set pakaian bagi keluarga atau biasa disebut sarimbit. Sayang, tak ada desain baju anak lelaki di Fleuri Ramadhan, hanya tersedia untuk anak perempuan. “Baru tiga tahun belakangan, khusus waktu Ramadan, kami buat baju untuk kembaran keluarga,” ungkap Sansa. Bagi Anda penggemar koleksi Si.Se. Sa, mungkin tidak asing dengan abaya atau gamis mereka yang bertabur kristal Swarovski. Kali ini konsep itu tetap hadir namun taburan Swarovski tidak hanya pada logo label.

Taburan kristal itu juga hadir dalam bentuk bunga yang diaplikasikan langsung di atas bahan dengan motif transfi x. Ada pula busana yang diperkaya dengan Swarovski berbentuk serupa tetesan air berkilau. “Semua Swarovski asli dari Austria, custom made design sesuai keinginan kita dan takkan ada di Swarovski lain, hanya untuk Si.Se.Sa,” imbuh Sansa menekankan eksklusivitas koleksi yang berlisensi tersebut. Di sisi lain, Senaz menambahkan teknik pengaplikasian kristal tersebut dijamin 99% takkan mudah lepas. Pakaian siap pakai dari koleksi Fleuri Ramadhan ini
dibanderol Si.Se.Sa dengan harga Rp2,5 juta-Rp8 juta. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya