Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Berbeda dari kebanyakan taici yang pantang menggunakan tenaga, aliran taici chen juga mencakup gerakan eksplosif. Di sisi lain, gerakan-gerakannya tetap ramah untuk orang tua.
DERASNYA hujan yang mengguyur kawasan Pluit, Jakarta Utara, pagi itu tak menghalangi sekelompok orang paruh baya berkumpul. Di selasar di area pusat belanja Pluit Village, mereka kemudian memasang musik bertempo lambat. Suasana yang masih sepi karena jam operasional mal yang belum dimulai, memang membuat mereka bisa leluasa beraktivitas di sana.
Dalam formasi barisan, mereka menggerakkan tubuh sesuai dengan iringan musik. Sekilas gerakannya mirip dengan gerakan di film-film kungfu, tetapi dalam tempo lambat.
Wulan Ningsih, salah satu peserta kegiatan itu mengatakan bahwa gerakan mereka masuk kategori taici, tepatnya taici aliran chen atau Taichi Chen Style Practical Method.
“Saya sudah menekuni ini tujuh tahun. Ini untuk kesehatan jantung saya,” kata perempuan berusia 58 tahun itu kepada Media Indonesia, Sabtu (18/6).
Sebelum menekuni taici chen, ia mengaku telah beberapa kali berpindah-pindah aliran dan perguruan seni bela diri dari negeri Tiongkok. Latihan taici menekankan pada gerakan yang tepat, pernapasan, konsentrasi, dan kesadaran diri.
“Karena dengan taici, selain fisik dan tubuh menjadi sehat, organ tubuh jantung juga sangat terlatih karena pernapasan sangat berperan penting,” tambah Wulan.
Manfaat yang ia rasakan tidak berhenti di situ. Ketenangan pikiran dan spiritual juga dirasakannya. Ia percaya ini berkat konsep Yin Yang atau aliran energi yang ada pada taici.
Selain itu, Wulan mengaku sejak mengikuti taici aliran chen, dirinya tidak lagi mengalami sakit pada bagian lutut. Hal ini berbeda dengan yang ia alami ketika mengikuti taici aliran lain. Pasalnya, ada aliran taici dengan gerakan yang bertumpu pada lutut, sedangkan pada taici chen, posisi dengkul harus menghadap ke atas sehingga tidak menumpu secara penuh bagian tubuh.
“Untuk kuda-kuda di sini, dengkul harus menghadap atas. Nah, banyak aliran lain yang dengkul menghadap bawah sehingga harus menumpu seluruh badan. Jadi, dengkul sering sakit apalagi kalau sudah orang tua,” tambah Wulan.
Modern
Manfaat taici chen juga dirasakan Handoyo Widiya. Namun, berbeda dengan Wulan, ia lebih terkesan pada gerakan yang sistematis, menggunakan nalar serta rasio, dan tanpa ada kesan misterius.
“Di sini tidak ada kesan misterius yang ada pada gerakan-gerakannya. Kita tidak muluk-muluk karena semua teori dan praktik dari semua gerakan dapat dibuktikan sendiri, tanpa ada rahasia apa pun,” jelas Handoyo.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika tolok ukur untuk pencapaian ilmu bela diri taici chen ini sangat jelas. Dengan latihan rutin, tiap-tiap individu akan secara jelas mendapat ilmu dan manfaat.
“Jadi hal ini sangat menantang dan menyenangkan bagi saya pribadi sebab kita belajar di sini secara scientific, bukan berdasar pada filosofi sebuah ilmu bela diri karena di sini semua terukur dan dapat dibuktikan manfaatnya,” tambah pria 49 tahun itu.
Selain itu, pemikiran modern yang diterapkan sang penemu taici tersebut, Master Chen Zhonghua, diyakini membuat taici aliran ini lebih bervariasi dan berbeda jika dibandingkan dengan yang umum di Indonesia. Jika kebanyakan gerakan taici hanya berupa gerakan-gerakan lambat, taici chen juga memasukkan gerakan eksplosif dan kerap mengadu kekuatan fisik.
“Sebetulnya yang biasa dijumpai adalah versi untuk orang tua, di mana gerakannya sangat lembut, rileks, slow, pantang pakai tenaga, sedangkan taici chen ada gerakan yang eksplosif, dinamis (kadang cepat selain lambat), dan menggunakan tenaga. Gaya lain mengutamakan untuk kesehatan, sedangkan di sini lebih ke martial arts dengan bonus kesehatan,” papar Handoyo yang sudah menekuni taici chen selama tiga tahun.
Ia pun merasa perbedaan yang besar pada sisi kebugaran tubuh. Selain merasa bugar, percaya dirinya pun terkatrol berkat kemampuan seni bela diri tadi. (M-3)
miweekend@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved