Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sering terlambat makan dapat meningkatkan resiko obesitas. Hal terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Brigham and Women’s Hospital, Amerika Serikat.
Direktur Program Kronobiologi Medis di Divisi Gangguan Tidur dan Sirkadian Brigham and Women’s Hospital, Frank Scheer mengatakan, terlambat makan dapat meningkatkan rasa lapar, mengurangi kalori terbakar, dan mengubah jaringan lemak. Semua kondisi tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan risiko obesitas.
”Penelitian sebelumnya dari kami telah menunjukkan adanya keterkaitan antara waktu makan yang terlambat dengan peningkatan risiko obesitas, peningkatan lemak tubuh, dan keberhasilan penurunan berat badan yang terganggu. Melalui hasil studi ini, kami ingin memahami mengapa hal ini bisa terjadi,” ungkap Scheer, dilansir dari situs Science Daily, Selasa (14/10).
Scheer menjelaskan, hasil penelitian yang mereka lakukan menunjukkan, terlambat makan memiliki efek mendalam pada rasa lapar yang dipengaruhi oleh hormon pengatur nafsu makan, leptin dan ghrelin. Secara khusus, kadar hormon leptin, yang menandakan rasa kenyang, menurun selama 24 jam dalam kondisi makan terlambat dibandingkan dengan kondisi makan yang tepat waktu.
Selain itu, peserta yang terlambat makan membakar kalori pada tingkat lebih lambat. Selain itu dampaknya juga akan mendorong adanya reaksi alami tubuh untuk mendorong pertumbuhan lemak.
Dijelaskan Scheer, penelitian tersebut melibatkan 16 pasien dengan indeks massa tubuh (BMI) dalam kisaran kelebihan berat badan atau obesitas. Setelah itu, setiap hari para peserta diminta makan dengan jadwal ketat berselang 4 jam dan menu yang sama.
Dalam dua hingga tiga minggu terakhir sebelum memula intruksi tersebut, peserta juga diminta mempertahankan jadwal tidur dan bangun yang tetap. Kemudian saat tiga hari terakhir sebelum menjalani intruksi, mereka secara ketat mengikuti diet dan jadwal makan yang sama di rumah.
Para peserta secara teratur mendokumentasikan sejumlah hal, seperti rasa lapar dan nafsu makan, memberikan sampel darah kecil sepanjang hari, serta mengukur suhu tubuh dan pengeluaran energi. Itu dilakukan untuk mengukur pengaruh waktu makan terhadap jalur molekuler yang terlibat dalam proses pembakaran kalori dan penumpukan lemak.
Peneliti lain dari Brigham and Women’s Hospital, Nina Vujovic, mengatakan mereka menemukan beberapa hasil yang menunjukkan bukti besarnya pengaruh terlambat makan dengan obesitas. Salah satunya ialah terlambat makan selama empat jam membuat perbedaan yang signifikan untuk tingkat rasa lapar, cara membakar kalori setelah makan, dan cara menyimpan lemak.
(M-4)
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Mengonsumsi pepaya sangat baik untuk kesehatan, namun hindari mengonsumsi makanan ini bersamaan dengan pepaya.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) seharusnya didudukkan dalam porsi yang benar dan tepat. Masalah kesehatan anak Indonesia tidak hanya soal gizi tetapi juga penyakit tidak menular (PTM).
Istilah picky eater (memilih-milih makanan) adalah kondisi ketika anak hanya memakan makanan yang monoton sehingga dikhawatirkan mengalami kekurangan zat gizi tertentu bila berlanjut.
Mungkin anak suka menu nasi dan telur setiap hari tanpa buah atau sayur. Dari segi zat karbohidrat dan protein mungkin sudah terpenuhi, namun vitamin dan mineral bisa kurang.
KH Luthfi Bashori menjelaskan bahwa jarang sekali ada di kalangan umat Islam dewasa ini yang menjaga istikamah berwudu setiap kali akan makan dan sesudahnya.
Ahli gizi dari Universitas Indonesia Luciana B. Sutanto menyarankan agar lansia yang melakukan perjalanan jauh, seperti Haji.
Penyakit kronis yang bisa timbul kembali antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol, asam urat, gula darah berlebih, dan sakit maag.
Sebaiknya hanya mengonsumsi satu atau paling banyak dua setelah minum air putih, sehingga asam lambung yang mulai diproduksi tidak berlebihan.
Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan bisa menyebabkan komplikasi seperti suara menjadi serak dan sering batuk, dan jika sampai ke mulut maka bisa menyebabkan erosi dan kerusakan gigi.
Namun, puasa tidak dianjurkan bagi penyandang maag akut.
Kandungan minuman kesehatan ini rendah kalori dan rendah gula, dan dapat menangkal radikal bebas karena mengandung antioksidan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved